Said Aqil Anggap Konsep Aswaja Mbah Hasyim Menggelikan, Ini Pendapat Gus Solah

Said Aqil Anggap Konsep Aswaja Mbah Hasyim Menggelikan, Ini Pendapat Gus Solah Para kiai dalam acara napak tilas pendirian NU di Pesantren Assidiqi Putera (Astra) Jember Jawa Timur, Ahad (27/9/2015). Foto: BANGSAONLINE

JEMBER, BANGSAONLINE.com - KH Ir Salahuddin Wahid (Gus Solah) mengaku ditanya wartawan soal pernyataan KH Said Aqil Siraj yang menganggap konsep Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja) hasil karya Hadratussyaikh Hasyim Asy' ari sangat sederhana dan menggelikan.

Pernyataan Said Aqil yang menghebohkan itu bermula dari buku karya Said Aqil yang berjudul Ahlussunnah wal Jama’ah; Sebuah Kritik Historis (Jakarta: Pustaka Cendikia Muda, 2008). Dalam buku itu Said Aqil selain cenderung meremehkan Mbah Hasyim juga mengajukan konsep Aswaja yang cenderung netral sehingga tak punya karakteristik ke-NU-an seperti konsep Mbah Hasyim.

Baca Juga: Mitos Khittah NU dan Logika Kekuasaan

(Baca juga: Napak Tilas Pendirian NU, yang Semula Menolak AHWA, Jadi Paling Aktif Kampanye AHWA)

Menurut Gus Solah, Mbah Hasyim -panggilan Kiai Hasyim Asy'ari - membuat konsep Aswaja yang sekarang jadi pedoman dan ajaran NU itu sengaja dengan sederhana agar gampang dimengerti dan dipahami sehingga banyak orang yang mengikuti ajaran NU.

"Mbah Hasyim bukan tak bisa membuat konsep Aswaja yang ndakik- ndakik dan rumit. Tapi kalau sulit dipahami maka masyarakat gak ngerti dan tak ada yang ikut NU. Jadi bukan konsep Mbah Hasyim yang menggelikan tapi pendapat Pak Said Aqil yang menggelikan," tegas Gus Solah dalam acara Napak Tilas pendirian NU di Pesantren Assidiqiyah Putera (Astra) Jember Jawa Timur, Ahad (27/9/2015).

Baca Juga: Kembangkan Kewirausahaan di Lingkungan NU, Kementerian BUMN Teken MoU dengan PBNU

(Baca juga: Napak Tilas NU, KH Malik Madani: Kiai Ma’ruf Amin Langsung Menulis, Langsung Salah)

Acara napak tilas di pesantren peninggalan tokoh khitah NU KH Amhad Siddiq ini merupakan episode keempat. Sebelumnya acara napak tilas pendirian NU digelar di Pesantren Syaikhona Kholil Bangkalan Madura dilanjutkan di Pesantren Tebuireng Jombang dan di Pesantren Salafiyah Syafiiyyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur.

(Baca juga: Napak Tilas Pendirian NU di Bangkalan, Kiai As’ad Larang Kiai Azaim Jadi Pengurus NU Sekarang)

Baca Juga: Konflik Baru Cak Imin, Istri Said Aqil Mundur dari PKB, Akibat Khianat saat Muktamar NU?

Hadir dalam acara napak tilas di pesantren yang kini diasuh KH Firjon Barlaman, putra bungsu KH Ahmad Siddiq ini, antara lain, KHA Hasyim Muzadi (pengasuh Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok Jawa Barat), KH Azaim Ibrahimy (pengasuh PP Salafiyyah Syafiiyyah Sukorejo Situbondo), KH Dr Muhammad Adnan (wakil Rais PWNU Jateng), KH Adnan Syarif (pengasuh pesantren KH Syarifuddin Lumajang), KH Afifuddin Muhajir (Situbondo), KH Syaikh Ali Akbar Marbun (pengasuh pesantren Al Kautsar Akbar Medan Sumatera Utara) dan para kiai lain.

(Baca juga: " style="background-color: initial;">Napak Tilas NU di Tebuireng, Diputar Video Kekerasan pada Kiai dalam Muktamar NU)

Gus Solah memberi contoh Bung Karno ketika membuat naskah proklamasi. Menurut Gus Solah, Bung Karno dan para pendiri Republik Indonesia membuat naskah proklamasi dengan konsep dan bahasa yang sangat sederhana agar mudah dipahami dan gampang dihafal bangsa Indonesia. Dengan demikian semua bangsa Indonesia mudah dan tertarik mengikuti kemerdekaan RI. "Jadi bukan Bung Karno tak bisa membuat naskah yang canggih dan rumit," kata Gus Solah. Tapi karena Bung Karno berpikir bagaimana membuat naskah yang mudah dipahami oleh bangsa Indonesia.

Baca Juga: Emil Dardak Dukung Muktamar NU ke-35 di Surabaya

Menurut cucu pendiri NU Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari itu, orang pintar adalah orang yang mampu menjadikan masalah yang penting dan mendasar menjadi mudah dipahami, sebaliknya orang yang tak pintar justru menjadikan masalah yang sederhana dijadikan sulit dipahami. (ma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO