Korban Tanah Longsor Jalur Alternatif Batu-Pacet Bertambah Menjadi 10 Orang

Korban Tanah Longsor Jalur Alternatif Batu-Pacet Bertambah Menjadi 10 Orang Tim penyelamat saat evakuasi satu unit mobil yang jatuh di jurang akibat tanah longsor di jalan alternatif Kota Batu-Pacet. (Ist)

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com – Korban tanah longsor di jalur alternatif Kota Batu - Pacet, Mojokerto, bertambah menjadi 10 orang. Sebelumnya, tim penyelamat menemukan satu korban pada Kamis (3/4/2025) sekitar pukul 11.27 WIB. Namun, setelah dilakukan pencarian intensif, tim penyelamat berhasil mengevakuasi sembilan korban lagi, sehingga total korban meninggal menjadi sepuluh orang.

Sedangkan tiga kendaraan yang terlibat dalam tragedi ini, yaitu satu unit mobil Avanza, Grand Max, dan sepeda motor.

"Enam korban dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Batu, sedangkan tiga korban lainnya dirujuk ke rumah sakit di wilayah Mojokerto," ujar Kepala Pelaksana BPBD Kota Batu, Arif Purwanto.

Arif menambahkan, dari sembilan korban tersebut berasal dari dua kendaraan, yaitu Grand Max dan Avanza, yang jatuh ke jurang akibat longsoran tanah.

Operasi SAR yang melibatkan BPBD Kota Batu, BPBD Kabupaten Mojokerto, BPBD Jatim, petugas kepolisian, dan relawan telah ditutup setelah semua korban berhasil dievakuasi. Namun, proses pembersihan jalan yang tertutup material longsor masih terus dilakukan.

BPBD berkoordinasi dengan Dinas PUPR Jatim dan PUPR Mojokerto untuk menangani masalah ini.

Dikatakan Arif, arus lalu lintas dari kedua arah masih terhambat akibat bekas longsoran tanah. Pengguna jalan diimbau untuk mencari jalur alternatif demi keselamatan dan kelancaran perjalanan.

"Kami terus mengawasi keadaan dan berupaya secepatnya memulihkan kondisi jalan," jelasnya.

BPBD mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada terutama saat musim hujan, karena risiko tanah longsor meningkat. Kejadian ini juga menjadi pengingat pentingnya kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana alam.

Hingga berita ini dimuat, tim penyelamat masih berada di lokasi untuk memastikan tidak ada lagi korban yang belum ditemukan dan untuk memulihkan situasi di area yang terkena dampak. Masyarakat diimbau untuk tetap mematuhi instruksi dari pihak berwenang dan menghindari daerah berisiko selama proses pemulihan berlangsung. (adi/msn)