Bawa Karya Kondom Sapi, Mahasiswa UB Ikuti Pimnas ke-28 di Kendari, Targetkan Juara Umum

Bawa Karya Kondom Sapi, Mahasiswa UB Ikuti Pimnas ke-28 di Kendari, Targetkan Juara Umum TUNJUKKAN: Lovy Cendya Luckyta, mahasiswi Fakultas Kedokteran UB, menunjukkan karya HI-MIC, semacam kondom untuk sapi, kemarin (2/10). foto: iwan irawan/BANGSAONLINE

MALANG, BANGSAONLINE.com - Universitas Brawijaya memasang target juara umum di ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke-28, 5-9 Oktober 2015, di Universitas Halu Oleo, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. UB mengirimkan 35 kelompok berjumlah 221 orang, terinci 154 mahasiswa, 28 dosen pembimbing dan 39 offisial. Dari 35 kelompok mahasiswa ini, mereka membawa beragam temuan karya ilmiah, di antaranya HI-MIC (Healthy Milk in Condome), sejenis pelindung sarung kondom, diperuntukan sapi betina, yang mengeluarkan susu.

Menurut, Lovy Cendya Luckyta, mahasiswi semester 7 Fakultas Kedokteran UB, karya tersebut untuk mengatasi minimnya produk susu, karena adanya penyakit mastitis. Dimana HI-MIC itu, disarungkan pada puting susu sapi betina, supaya terhindar dari penyakit mastitis. Pasalnya, keberadaan mastitis di Indonesia, kondisinya sudah sangat mengkhawatirkan sekali yakni mencapai 75 sampai 83 persen kasus, yang terjadi pada tahun 2006 silam.

Baca Juga: Serahkan SHAT, Bupati Mojokerto Berharap Bantu Permodalan UMKM Pacet

“Karena itu kami berusaha keras mencari formulasi untuk mengatasinya, dan akhirnya menemukan cara untuk antisipasi mastitis ini,” cetusnya, Jumat (2/10). Dengan kondom sapi ini, diharapkan mastitis tidak terus menyebar ke hewan ternak sapi.

Ada pun HI-MIC (kondom sapi) ini, memiliki 3 variasi ukuran di antaranya S, M dan L, menyesuaikan ukuran puting dari sapi betina itu sendiri. Dari hasil Uji CMT (California Mastitis Test), bahwa mampu memberikan sebuah kenyamanan pada sapi laktasi (menyusui).

Kala kondom sapi dipakai, bisa terhindar dari iritasi diputing susunya plus tidak memiliki efek samping, dibanding dengan menggunakan kondom jenis biasa maupun antiseptik lainnya.

Baca Juga: Lulusan Unibraw Malang Pilih Jadi Pelukis Wajah di SLG Kediri

Setelah adanya terobosan tersebut, secara tidak langsung mampu memberikan perubahan dari penurunan produksi susu per kwartir per hari sekitar 9 sampai 45 persen, maka mengalami peningkatan sekitar 20 persen sampai 70 persen. Selain itu, langkah peternak sapi betina dalam mengelola perahan susunya, sudah tidak meresahkan lagi baik kualitas maupun kuantitasnya, karena HI-MIC, bisa memberikan solusinya," urai perempuan 20-an ini.

Sementara itu, Wakil Rektor 3 UB Malang, Prof Dr Ir Arif Prajitno, MS menyatakan, memasang target bisa menjadi juara umum dalam PIMNAS ke-28 tersebut. “Ini prioritas penting bagi kampus Universitas Brawijaya (UB) Malang, yang sudah kesohor sebagai kampus peringkat ke 5 penghasil penelitian ilmiah, dan peringkat ke 3 prestasi ilmiah se-Indonesia," cetus Arif Prajitno, saat jumpa pers di gedung Rektorat lantai 6, Jumat (02/10).

Katanya, untuk mendapatkan target juara utama tersebut, maka para finalis dari UB, hendaknya mempersiapkan diri secara matang dan terkoordinir satu sama lain dalam kelompoknya. Pihaknya juga melakukan sistem karantina, kepada semua mahasiswa yang akan berangkat ke Kendari.

Baca Juga: Kanwil Kemenkumham Jatim Gelar Legal Expo di Universitas Brawijaya

“Selama karantina, kita berikan motivasi yang handal, tata cara presentasi yang lugas dan berisi, serta kiat-kiat strategis meraih prestasi, terakhir kita lakukan munajat dan doa bersama anak yatim, agar senantiasa membawa keberkahan," ujarnya.

Lebih jauh lagi, dia menerangkan, bahwa potensi mahasiswa dalam melakukan kajian ilmiah, semenjak mahasiswa baru sudah kita canangkan seperti Program Karya Mahasiswa (PKM) baru. Pasalnya, mahasiswa baru sudah memiliki keahlian sewaktu berada dijenjang SMA/SMK, dengan karya ilimiahnya. “Dan perlu diketahui, jika mahasiswa mampu menorehkan prestasinya, kita pun dari lembaga kampus UB, akan merespon positif dengan cara memberikan reward semisal gratis uang semester selama satu tahun, jika dosen yang menorehkan prestasi, maka bentuk penghargaannya beda," pungkasnya. (mlg1/thu/ns/sta)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO