Jelang Idul Adha, Pengawasan Hewan Ternak di Tuban Diperketat

Jelang Idul Adha, Pengawasan Hewan Ternak di Tuban Diperketat Tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) Tuban saat melakukan pengawasan di Pasar Hewan Kecamatan Kerek.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban mulai memperketat pengawasan hewan ternak yang masuk di wilayahnya, 1 bulan menjelang idul adha.

Pengawasan tersebut dilakukan tim dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP2P) demi mengambil langkah strategis untuk menjamin kesehatan dan keamanan hewan kurban. Terutama, hewan ternak seperti sapi dan kambing yang dijual di pasar-pasar hewan yang berada di Kabupaten Tuban.

Kepala DKP2P Kabupaten Tuban, Eko Julianto, menyatakan bahwa Bupati Lindra telah menginstruksikan DKP2P sebagai leading sector untuk merespons meningkatnya permintaan hewan kurban menjelang idul adha.

Tingginya permintaan hewan berdampak pada peningkatan lalu lintas ternak antar kecamatan, antar kabupaten di Jawa Timur, hingga antar provinsi.

"Kami memaksimalkan upaya pencegahan guna meminimalisasi penyebaran penyakit ternak," ujarnya, Senin (5/5/2025).

Kata dia, Kabupaten Tuban memiliki potensi besar dalam penyediaan sapi potong. Selain memenuhi kebutuhan lokal, Tuban juga menyuplai hewan kurban untuk daerah lain.

Namun, tingginya mobilitas ternak ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit hewan menular strategis, seperti penyakit mulut dan kuku (PMK), lumpy skin disease (LSD/lato-lato), serta penyakit zoonosis lainnya.

"Demi menjamin ketersediaan hewan kurban yang sehat, kami telah menerapkan sejumlah langkah pengawasan dan pengendalian," timpal mantan Camat Senori itu.

Demi menjaga kenyamanan masyarakat dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Adha, pihaknya telah melakukan pengawasan lalu lintas ternak dan sosialisasi iSIKHNAS. Serta, memperketat pengawasan di pasar hewan dan akses keluar-masuk ternak.

Tidak hanya itu, peternak diberikan sosialisasi tentang penggunaan aplikasi iSIKHNAS (Sistem Informasi Kesehatan Hewan Nasional) guna memantau pergerakan ternak secara digital.

"Kami juga melakukan mitigasi risiko penyebaran penyakit," imbuhnya.

Melalui mitigasi tersebut, lanjut Eko, pengawasan dilakukan secara menyeluruh. Mulai dari peternakan, pasar, tempat penjualan dan penampungan, hingga lokasi pemotongan. Baik di rumah potong hewan (RPH) maupun tempat pemotongan mandiri.

Vaksinasi PMK untuk hewan rentan seperti sapi, kambing, domba, dan kerbau juga terus dilaksanakan.

"Kami juga melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis penyembelihan sesuai syarat," ungkapnya.

DKP2P juga bekerja sama dengan organisasi Juleha Indonesia (Juru Sembelih Halal) Tuban untuk memberikan edukasi kepada takmir masjid. Materi meliputi pemilihan hewan kurban yang sehat serta tata cara penyembelihan yang memenuhi standar kesehatan dan kehalalan. Hal itu dilakukan guna menghasilkan daging yang ASUH, artinya Aman, Sehat, Utuh dan Halal.

"Kami juga melakukan pemeriksaan post-mortem (pasca penyembelihan) di seluruh kecamatan untuk memastikan daging kurban aman dikonsumsi masyarakat," tutup Eko. (wan/rev)