Dorong Penyediaan Pupuk Lebih Optimal, Petrokimia Gresik Luncurkan Smart Bagging Ecosystem

Dorong Penyediaan Pupuk Lebih Optimal, Petrokimia Gresik Luncurkan Smart Bagging Ecosystem Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo (tiga dari kanan), saat peluncuran Smart Bagging Ecosystem. Foto: Ist

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik meluncurkan Smart Bagging Ecosystem di unit Warehouse & Bagging. Program tersebut merupakan upaya untuk mengoptimalkan penyaluran pupuk bersubsidi perusahaan solusi agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia ini.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, meresmikan langsung fasilitas yang memanfaatkan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI) itu.

Ia menyampaikan, pengantongan menjadi tahapan yang cukup vital bagi penyaluran pupuk bersubsidi untuk petani di seluruh Indonesia. Proses ini menjamin kualitas pupuk bersubsidi hingga di tangan petani.

"Pemerintah telah melakukan banyak perbaikan tata kelola penyaluran pupuk bersubsidi, serta menyederhanakan regulasi sehingga proses distribusi semakin baik lagi. Tentu hal tersebut harus didukung dengan optimalisasi dari proses penyediaan bahan baku, produksi, pengantongan, hingga distribusi sehingga kelancaran distribusi dapat mendukung terwujudnya swasembada pangan nasional," paparnya, Kamis (8/5/2025).

Disampaikan olehnya, Smart Bagging Ecosystem Petrokimia Gresik mengoptimalkan teknologi, sehingga memiliki fitur-fitur yang modern, antara lain Early Warning System (EWS) yang dirancang dengan memanfaatkan teknologi AI untuk meningkatkan quality control dalam line pengantongan pupuk. Sistem ini secara real time juga mendeteksi kesesuaian kode pada bag pupuk dengan standar quality.

"Jika terjadi ketidaksesuaian atau kesalahan kode produk, sistem akan memberikan notifikasi kepada operator untuk dilakukan koreksi," kata Dwi.

Untuk memastikan kualitas pengantongan, Smart Bagging Ecosystem juga dilengkapi dengan fitur Smart Stitch Detection yang dirancang untuk memantau kualitas jahitan karung. Sistem yang menggunakan teknologi AI ini akan mengirim peringatan kepada operator apabila terjadi ketidaksesuaian jahitan, sehingga segera dilakukan tindakan korektif.

Kemudian, Smart Bagging System juga dilengkapi Smart Color Fertilizer yang disematkan untuk memantau kualitas, dan konsistensi warna pupuk di area pengantongan. Fitur ini menggunakan sensor atau kamera berbasis teknologi image processing untuk memastikan warna pupuk sesuai standar.

"Smart Bagging Ecosystem juga dilengkapi dengan teknologi yang mampu mendukung operator, pekerja bongkar muat, dan driver untuk senantiasa disiplin menggunakan Alat Pelindung Diri (APD), yaitu melalui deteksi dan peringatan yang memanfaatkan teknologi AI terhadap kesesuaian penerapan APD. Fitur tersebut antara lain AI Enhanced Monitoring System dan Smart Robo Safety," urai Dwi.

"Petrokimia Gresik akan senantiasa terus berinovasi untuk mendukung kelancaran penyaluran pupuk bersubsidi. Smart Bagging Ecosystem sekaligus upaya nyata Petrokimia Gresik beradaptasi dalam menghadapi industri 5.0," pungkasnya. (hud/mar)