
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Pemkab Jember melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) menegaskan komitmennya dalam menekan angka stunting.
Hal itu dilakukan dengan menggelar bimbingan teknis pencegahan stunting. Bimbingan teknis dilakukan dengan melakukan analisa situasi percepatan pencegahan stunting di Jember.
Bupati Jember, Muhammad Fawait, mengatakan persoalan stunting di Jember menjadi salah satu prioritas Pemkab Jember, karena angkanya masih cukup tinggi.
"Analisa situasi percepatan pencegahan stunting adalah langkah krusial yang harus dilakukan," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (28/5/2025).
"Dengan analisa situasi yang komperehensif dan akurat, hal itu diyakini akan menghasilkan perencanaan yang tepat sasaran dan akurat," imbuhnya.
Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Kesejahteraan Sosial DP3AKB Jember, Diana Puspita, berharap dengan lewat bimtek ini seluruh elemen di tingkat bawah bisa mendeteksi stunting sejak dini.
"Langkah ini agar seluruh kepala puskesmas, koordinator balai KB, bisa memahami pengisian data analisis, sehingga pengambilan keputusan dalam penurunan stunting yang tepat," jelasnya.
Diana menerangkan bahwa materi yang dismpaikan terkait dengan petunjuk teknis konvergensi pencegahan dan percepatan penurunan stunting.
"Tujuannya agar peserta di tingkat kecamatan dan desa ini bisa menyasar data stunting yang valid, kemudian melakukan penurunan yang maksimal," tuturnya.
"Persoalan data stunting ini sangat penting, karena harus bisa diketahui sebarannya ada di mana saja. Kemudian, maka dari itu perlu pendataan yang maksimal," pungkasnya.
Dalam agenda bimtek tersebut dihadiri 126 orang, yang terdiri atas 31 unsur kecamatan, 50 kepala puskesmas, 31 kordinator balai KB kecamatan, dan OPD pendamping sebanyak 15 orang. (nga/yud)