
KEDIRI, BANGSAONLINE.com - BPJS Kesehatan terus berupaya untuk memberikan layanan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara sesuai prinsip transformasi mutu layanan.
Hadirnya fitur antrean online di Mobile JKN terbukti banyak membantu masyarakat tanpa memandang latar belakang atau status sosial.
Hal ini seperti yang dirasakan oleh Endarto Kusuma Wardhana (57), peserta JKN yang berdomisili di Dusun Pandan Asri, Desa Lambang Kuning, Nganjuk mengaku sangat terbantu oleh fitur antrean online yang telah disediakan BPJS Kesehatan di aplikasi Mobile JKN.
Endarto menceritakan bahwa dirinya selalu memanfaatkan layanan antrean online. Menurutnya, adanya fitur ini sangat memudahkan untuk mengambil antrean tanpa repot datang lebih awal di rumah sakit dan dapat menghemat waktu.
“Saya pakai Mobile JKN itu diajari sama istri. Setelah bisa, akhirnya selalu menggunakan untuk mengambil antrean online di faskes. Sangat bermanfaat dan meringankan masalah. Tadinya harus datang pagi buat ambil antrean, sekarang ibarat bangun tidur pun sudah dapat nomor antrean dari rumah,” jelas Endarto, Jumat (13/6/2025).
“Karena adanya antrean online, saya bisa mengestimasi kapan harus berangkat ke rumah sakit dan jam berapa saya mendapatkan perawatan. Ini cukup membuat waktu lebih efisien. Alhamdulillah saya selalu puas selama menggunakan JKN,” imbuhnya.
Pengalaman Endarto saat ia berobat lantaran sakit gigi yang dialaminya. Karena ketidak nyaman, Endarto periksa ke Fasilitas Kesehatannya, yakni Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP).
“Saya berobat selama tiga bulan untuk perawatan gigi. Awalnya setiap digunakan untuk mengunyah makanan, gigi terasa ngilu. Lalu saya pergi ke FKTP. Namun setelah berobat selama dua kali tak kunjung sembuh, mungkin karena saya makannya ngawur. Karena setelah periksa gigi dan mendapatkan perawatan, dua jam kemudian harusnya tidak boleh makan. Tapi saya tidak menghiraukannya dan tetap makan, jadinya tidak membaik,” beber Endarto.
Endarto yang tengah ditemui saat menunggu layanan di poli gigi rumah sakit, menjelaskan lebih lanjut terkait proses berobatnya menggunakan JKN. Setelah berobat di FKTP tidak ada perubahan, Endarto dirujuk untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut di rumah sakit. Beruntung, setelah dirujuk kini kondisi dari permasalahan gigi Endarto berangsur membaik.
“Karena tidak tahan dengan rasa ngilunya, saya pengen gigi yang bermasalah segera dicabut. Tapi menurut dokter yang memeriksa ternyata masih ada mahkota yang bisa diselamatkan, sehingga tidak perlu dicabut dan cukup diberikan perawatan rutin. Alhamdulillah sekarang progresnya sudah bagus,” kata Endarto.
Terkait layanan antrean online ini, Ludfi, seorang petugas Pemberi Informasi dan Penanganan Pengaduan (PIPP) di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Kediri, mengatakan bahwa dengan adanya fasilitas ini, membawa dampak baik bagi rumah sakit. Karena peserta juga mendapatkan kepastian mengenai kapan waktu pelayanannya.
“Untuk penerapan antrean online kami memastikan seluruh pasien yang masuk ke poliklinik wajib sudah booking antrean online melalui mobile JKN, apabila ada yang belum daftar secara online, akan diarahkan untuk menggunakan antrean online,” ucapnya.
Dampak setelah adanya antrean online, lanjut Ludfi, adalah penumpukan pasien di loket pendaftaran dan apotek dapat diminimalisir, pasien tidak perlu antre terlalu lama di apotek dan pendaftaran. Tidak hanya itu pasien juga mendapatkan kepastian jam pelayanan dokter. (uji/msn)