
"Di sisi lain, untuk sektor UMKM terus didorong melalui pembuatan 211 nomor induk berusaha (NIB), pendaftaran 53 merek, serta fasilitasi sertifikasi mutu bagi 20 produk IKM," jelas Alif.
Dalam 100 hari kerja layanan kesehatan tidak hanya dibangun, tetapi juga menjamin aksesibilitas dan mutunya.
Peluncuran RS Gresik Sehati di wilayah Kecamatan Kedamean untuk menjawab kebutuhan layanan medis masyarakat wilayah selatan, dengan status akreditasi.
"Sebanyak 1.371 kader kesehatan telah dilatiih, tiga kali lipat dari target awal. Enam puskesmas rawat inap kini aktif, dan 435 balita mendapat pendampingan untuk pencegahan stunting. Di tengah meningkatnya risiko TBC, deteksi dini menemukan 9.228 kasus terduga dari target 5.000 dengan pencapaian 185 persen untuk menyelamatkan nyawa," bebernya.
Di bidang administrasi, lanjut Alif, warga tak lagi harus menempuh perjalanan jauh untuk mengurus adminduk.
Melalui Nawakarsa Gresik Tuntas, 20.000 kartu keluarga kini tersedia dalam format barcode, yang mempermudah akses ke berbagai layanan publik.
"Gresik Integrated Smart System (IOP) telah mengintegrasikan data dari 46 OPD, mempercepat pengambilan keputusan dan mengurangi duplikasi informasi. Di tingkat desa, sebanyak 660 perangkat desa telah dilatih melalui Program Desa SIAP, menghasilkan sembilan inovasi desa digital, mulai dari layanan pengaduan masyarakat hingga sistem arsip elektronik," tuturnya.
Terkait penanganan banjir luapan Kali Lamong, Alif menyampaikan, pemerintah tidak tinggal diam.
Alif berujar, perbaikan tanggul di tujuh titik dan normalisasi sungai sepanjang 9,86 kilometer telah rampung, melampaui target awal dengan capaian 197 persen.
"Di bidang infrastruktur, 18,6 kilometer jalan diperbaiki lewat unit reaksi cepat (URC), melampaui target 17,1 kilometer. Di jalur padat, kendaraan berat kini diatur jam operasionalnya demi keselamatan warga," jelas Alif.