GRESIK, BANGSAONLINE.com – Sekretaris Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur Prof Dr Ahmad Muzaki membantah bahwa dirinya memerintahkan Barisan Ansor Serba Guna (Banser) Jawa Timur menjaga PT Pradipta Perkasa Makmur (PPM), yaitu pabrik yang memproduksi sandal berlafadz Allah yang kini meresahkan umat Islam di Jawa Timur, terutama Gresik.
Menurut dia, yang dimaksud Gus Zaky oleh Banser bukan dirinya, tapi seorang pengusaha. ”Gus Zaki yang dimaksud dalam berita itu bukan saya tapi Gus Zaki pengusaha kopi Surabaya,” kata Ahmad Muzakki lewat pesan singkat yang disampaikan Rais Syuriah PCI NU Australia Prof Dr Nadirsyah Hosen kepada BANGSAONLINE.com, Rabu (14/11/2015).
Baca Juga: Ditreskrimum Polda Jatim Ringkus Spesialis Curanmor
Sebelumnya, Koordinator Banser Korwil PWNU Jatim, Triyono, mengaku melakukan penjagaan PT Pradipta Perkasa Makmur sejak Senin (12/10), malam. Dia mengaku ditugaskan Gus Zaki untuk melakukan penjagaan. "Saya disuruh jaga saja Mas oleh Gus Zaky. Saya tidak bisa komentar lain," kata Triyono pada BANGSAONLINE.com, Selasa (13/11/2015).
Menurut dia, sejak dirinya bersama teman-temannya lakukan penjagaan, aktivitas di pabrik tersebut berjalan seperti biasanya. Sejauh itu, belum ada gerakan atau aksi massa yang lakukan protes terhadap pabrik yang memproduksi sandal berlafadz Allah itu. "Tidak ada aksi, aman-aman saja, " tuturnya.
Triyono berharap, Banser Kabupaten Gresik, juga turun untuk membantu lakukan penjagaan. Langkah ini dilakukan untuk mengantisipasi kejadian tidak diinginkan. "Saya dan teman-teman jaga secara shift (giliran). Saya berharap Banser Gresik juga membantu lakukan penjagaan," harapnya.
Baca Juga: Subdit Jatanras Polda Jatim Tangkap Pelaku Penembakan di Tol, Begini Pengakuan Tersangka
Seperti diberitakan BANGSAONLINE.com, PT Pradita Perkasa Makmur (PPM), pabrik sandal yang beralamatkan di KM 33,2 Jalan Raya Wringinanom Kecamatan Wringinanom, Gresik Jawa Timur itu kini mendapat penjagaan dari Banser. Sikap Banser ini berbeda dengan GP Ansor Gresik yang justru melakukan demo menuntut pertanggungjawaban PT PPM.
Sebelumnya, PT PPM yang memproduksi sandal merek Clarudo itu menggelar acara permintaan maaf di kantor PWNU Jawa Timur. Dalam acara permintaan maaf itu disertai pemusnahan secara simbolis 10 pasang sandal yang dilakukan di depan kantor PWNU di Surabaya yang disaksikan oleh ketua PWNU KHM. Hasan Murawakkil Alallah, SH.,MM dan beberapa petugas kepolisian dari Polda Jatim.
"Saya meminta maaf yang sebesar-besarnya atas nama perusahaan atas keluarnya produk sandal tersebut. Itu semua di luar kesengajaan kami,”, kata Owner PT Pradipta Perkasa Makmur, Liem Long Hwa.
Baca Juga: Polda Jatim Ringkus Penjual Bubuk Petasan, 231 Kg Bahan Peledak Diamankan
Peristiwa sandal berlafadz Allah ini meresahkan umat Islam karena selain dianggap menista Islam juga melecehkan Allah SWT. Karena jika kita memakai sandal itu sama dengan menginjak lafadz Allah. Meski demikian hingga kini belum jelas tentang peristiwa tersebut.
Sebelumnya, Polda Jatim turun ke pabrik tersebut untuk melakukan pemeriksaan dan membawa ratusan pasang sandal barlafal "Allah" sebagai BB (barang bukti). (Baca juga: Polda Jatim Telusuri Sandal Berlafadz Allah)
Pantauan BANGSAONLINE.com, Banser itu menjaga pabrik PT Pradipta Perkasa Makmur. Pabrik itu hingga Selasa (13/10), pukul 10.00 WIB, tetap beroperasi seperti hari-hari biasanya.
Baca Juga: Polda Jatim Ungkap Kasus Hoax di Banyuwangi
Di pabrik itu, karyawan (buruh) masih terlihat lakukan aktivitas di dalam pabrik. Begitu juga, truk pemuat barang, terlihat keluar- masuk pabrik dengan muatan barang yang ditutupi terpal.
Data yang diperoleh BANGSAONLINE.com menyebutkan, aparat petugas Kepolisian Polda Jatim dibantu Polres Gresik dan Polsek Wringinanom sudah memeriksa Kabag Personalia PT Pradipta Perkasa Makmur, drh Umboh untuk dimintai keterangan terkait sandal merk Glacio dengan lafal Allah. "Saya kebenarannya belum jelas, cuma kemarin pihak manajemen sudah dipanggil di Polda. Bahkan tadi malam pihak kepolisian dari Polres Gresik juga datang ke sini," ujar Irwan (30), security perusahaan kepada BANGSAONLINE.com.
(Baca juga: Kasus Sandal Berlafadz Allah: Disnakertrans dan Diskop Gresik Mengaku Kecolongan)
Baca Juga: Polda Jatim Ungkap Produsen Kosmetik Palsu
Hal senada juga dibenarkan oleh Koiril (45), satpam perusahan yang saat itu jaga bersama Irwan. Dia juga menerangkan, bahwa kasus ini sudah ditangani pihak aparat kepolisian Polda jatim. "Sepengetahuan saya kasus ini sudah ditangani Polda sudah dua hari ini. Selain itu, MUI juga ikut menangani. Itu saja se tahu kami kalau untuk yang lainnya, wah saya tidak tahu mas," ungkapnya.
(Baca juga: Polres Gresik Sita 609 Sandal Berlafadz Allah, Diproduksi Sejak Setahun Lalu)
Beberapa buruh yang bekerja di PT Pradipta Perkasa Makmur enggan dimintai keterangan. Kabarnya, semua buruh dan satpam diminta bungkam. Mereka tidak boleh memberikan keterangan apapun. "Maaf mas kita ini hanya pekerja dan tidak diperbolehkan memberikan keterangan terlalu jauh terkait kasus sandal ini. Jadi, sekali lagi kita mohon maaf," pungkasnya. (hud/rev)
Baca Juga: Komplotan Penjual Data yang Beraksi di 70 Negara Ditangkap Polda Jatim, Korbannya 250 Ribu Orang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News