TUBAN, BANGSAONLINE.com - Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Kecamatan Kenduruan, Tuban dikeluhkan oleh warga setempat. Pasalnya, dokter di puskesmas tersebut ternyata jarang berada di puskesmas alias sering tidak masuk.
Selain itu, warga juga menyesalkan sikap dokter yang tidak menempati rumah dinasnya. Sehingga, warga yang ingin berobat atau berkonsultasi ke dokter kerap kali terpaksa harus pergi ke Kecamatan Jatirogo.
Baca Juga: Diskopumdag Tuban Fasilitasi 80 UMKM untuk Bermitra dengan Toko Ritel Modern
“Iya dokternya tidak pernah jaga, malahan kelihatannya hampir tidak pernah ke sini (puskesmas Kenduruan),” ungkap salah satu warga setempat yang enggan disebutkan namanya ketika ditemui BANGSAONLINE.com, Rabu (14/10) sore.
Pria yang kesehariannya sebagai guru madrasah ini menuturkan, minim dan tidak adanya tenaga dokter di puskesmas Kenduruan sebenarnya sudah dikeluhkan sejak lama.
“Kejadian ini sudah sejak lama mas, sejak camatnya masih Pak Agus Wijaya yang sekarang menjabat sebagai Camat Montong,” keluh pria bertubuh krempeng ini.
Baca Juga: 40 UMKM Binaan Pemkab Tuban Siap Ekspor Produk ke Luar Negeri
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tuban, dr. Saiful Hadi saat dikonfirmasi mengenai hal itu menyatakan jika dr Athoin yang jaga di Puskesmas Kenduruan saat ini sedang merangkap di Puskesmas Bangilan. Sebab, dokter yang biasanya jaga di Puskesmas Bangilan sedang cuti.
Saiful Hadi juga mengungkapkan jika di puskesmas Kenduruan memang tidak ada dokter yang jaga karena memang hanya untuk hanya rawat jalan. Sedangkan, dokter jaga hanya diperuntukkan bagi puskesmas rawat inap.
“Lah ya wong rawat jalan, jadi (dokter-red) hanya jam dinas saja. Masyarakat ya harus mengerti, kalau Kenduruan bukanya hanya jam kantor, beda dengan Jatirogo bukanya 24 jam,” terangnya.
Baca Juga: Dispendik Tuban Gelar Student Festival Week 2024
Sedangkan, ketika ditanya perbandingan antara puskesmas Senori dan Kenduruan yang statusnya sama-sama rawat Jalan. Akan tetapi, puskesmas Senori memiliki dokter jaga, sedangkan Puskesmas Kenduruan tidak ada, Saiful berdalih, karena puskesmas Senori ke depan akan dijadikan rawat inap, di mana dokter dan tenaga medisnya sudah dilatih. Sementara, puskesmas Kenduruan kini dalam masa pengujian, supaya tidak terjadi salah penanganan kasus medis.
“Kalau dibanding dengan Pusksesmas Kecamatan Senori, Puskesmas Kenduruan bangunannya belum standar sekarang, Selain itu dokternya juga perlu distandarisasi terutama terhadap kasus gawat darurat. Kalau kenduruan ini masih diuji terhadap itu semua,” pungkasnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News