
“Hari ini kami MoU dengan Pemprov Jatim, bahwa kita akan membangun Instalasi Karantina Terpadu, yang nanti kita harapkan semua pengurusan di karantina dan bea cukai selesai di satu kawasan di Puspa Agro. Semua diselesaikan dalam satu kawasan,” tegasnya.
Pihaknya optimis sistem ini akan membuat Indonesia sejajar dengan negara-negara lain. Karena sistem ini akan terkoneksi dengan negara mitra ekspor dan impor Indonesia.
“Sehingga mereka paham barang barang mereka sampai mana dari mana. Saya piker karena semua sudah siap, tahun ini bisa segera running,” pungkasnya.
Di sisi lain Dirut PT JGU. Mirza Muttaqien menegaskan bahwa MoU ini sangat mendukung Jatim sebagai Gerbang Baru Nusantara. Dan Instalasi Karantina Terpadu ini akan mengintegrasikan layanan lembaga yang akan memudahkan arus barang dan logistik.
“Gambaran umumnya nanti semua akan jadi satu. Karantina ada di sana, bea cukai, dry port juga akan ada di sana. Sehingga dwelling time akan menjadi issue yang akan sangat teratasi dengan adanya instalasi karantina terpadu ini,” kata Mirza.
“Selain itu juga akan ada integrasi data dari badan karantina, bea cukai dan juga Pemprov Jatim sehingga tracing ekspor dan impor kota akan semakin baik,” tegas Mirza.
Nantinya logistik dari atau sebelum ke pelabuhan langsung dibawa ke kawasan karantina terpadu ini. Dan semua pengurusan dilakukan di satu kawasan termasuk telah disediakan transit karantina, bea cukai dan juga adanya laboratorium uji.
“Karena semua sudah ada dalam satu kawasan maka tidak perlu menunggu pemeriksaan. Sehingga akan efektif memangkas dwelling time,” pungkas Mirza.(dev/van)