Dimediasi, Guru di Situbondo yang Telanjangi Muridnya Minta Maaf

Dimediasi, Guru di Situbondo yang Telanjangi Muridnya Minta Maaf Proses mediasi sejumlah wali murid dan Samini dihadiri babinkamtibmas dan babinsa setempat. foto: hadi prayitno/BANGSAONLINE

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Samini, Guru SDN 1 Jangkar yang memberi hukuman telanjang kepada 8 muridnya di dalam kelas dan di hadapan teman-temannya karena tidak mengerjakan PR mengakui perbuatannya. Atas tindakannya itu, guru yang tinggal menghitung bulan memasuki masa pensiun ini mengaku khilaf dan meminta maaf kepada wali murid dan para guru lainnya.

Permintaan maaf Samini diungkapkan saat kepala sekolah memediasi oknum guru yang juga menjadi wali kelas 5 ini dengan sejumlah orang tua murid yang mendatangi sekolah, siang tadi (15/10). Tidak hanya meminta maaf, Samini juga membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya yang telah mencoreng wajah pendidikan di Situbondo ini.

Baca Juga: Puluhan Siswa Terjangkit Cacar Air, Wali Murid SDI Al Abror Situbondo Dukung Pembelajaran Daring

“Katanya menelanjangi. Ndak menelanjangi, cuma buka sedikit gitu, ya sudah ditutup lagi. Kalau seluruh itu ndak. Itu biar jera anak-anak itu, bair takut gitu lo pak,” aku Samini kepada sejumah wartawan usai proses mediasi, siang tadi (15/10)

“Itu sudah mulai masuk, anak-anak itu sering ndak mengerjakan PR, kalau ditanyakan itu, lupa, titik sudah. Itu ibu-ibunya sendiri bilang, iya buk memang tidak mau belajar, kope’an (layangan),” lanjutnya.

Samini mengaku, hukuman telanjang kepada kedelapan muridnya itu akhirnya dilakukan karena sebelumnya ia telah menerapkan hukuman seperti mencubit, membersihkan sampah dan hukuman lainnya. Namun, kata Samini, upaya itu tidak mempan karena muridnya masih tetap membandel.

Baca Juga: Sapa Anak-anak, Bupati Situbondo Haru Dengar Mereka Ingin Segera Masuk Sekolah

“Sudah banyak sanksi yang saya lakukan, memang anaknya bandel. Boleh dipanggil anaknya seperti itu. Milih sampah-sampah sudah, membersihkan kaca sudah. Teman-teman guru pun tahu,” ujar Samini.

Sementara, Kepala Sekolah SDN 1 Jangkar mengatakan bahwa hukuman yang diterapkan Samini itu sebagai kesalahan fatal. Slamet mengaku telah menegur dan memarahi Samini atas tindakannya itu. “(hukuman) Telanjang ini keliru fatal. Jadi sudah saya marahi,” ujar Kepala Sekolah, siang tadi (15/10)

Slamet juga menyampaikan permintaan maaf atas nama kepala sekolah dan Samini. Menurutnya, meski salah, namun yang dilakukan Samini itu karena keinginannya agar para murid disiplin mengerjakan PR.

Baca Juga: Telantarkan Anak Didik, Bupati Situbondo Copot Kepala SDN 8 Curah Tatal

“Karena menghendaki siswanya itu disiplin yang baik, karena kurikulum 13 ini menekan moral anak. Karena penekanannya sekarang, sehingga dia menekan disiplin dan sopan sehingga PR dan semuanya dikerjakan dengan baik,”

Informasi yang dihimpun menyebutkan, selain wali murid dan oknum guru yang bersangkutan, proses mediasi juga dihadiri kepala sekolah dan sejumlah guru lainnya serta pihak kepolisian (Babinkamtibmas) dan koramil (Babinsa) setempat.

Sebelumnya diberitakan, delapan murid kelas 5 di SDN 1 Jangkar diduga mengalami kekerasan yang dilakukan oleh oknum gurunya, berinisial SM alias Samini. Kedelapan siswa itu dihukum telanjang di hadapan teman-temannya di dalam kelas oleh Samini pada Senin (12/10) lalu, karena kedelapan muridnya itu tidak menyelesaikan PR yang diberikannya.

Baca Juga: 150 Siwa PAUD Ikuti Lomba Gambar dan Pendidikan Kebencanaan di 'Tajem Pedang' Situbondo

(Baca juga: Delapan Murid SD di Situbondo Ditelanjangi Guru di depan Kelas!)

Kejadian tersebut terungkap setelah RN, salah seorang murid yang ditelanjangi mengadukan kejadian yang dialamainya di sekolah kepada kakak perempuannya. (had/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO