Suara NU di Pilkada Mojokerto Pecah, Fatayat 'Nyebrang' ke Kubu MKP

Suara NU di Pilkada Mojokerto Pecah, Fatayat JADI REBUTAN: Cabup MKP dan istri membagi-bagikan kain batik hijau khas warna NU kepada pengurus dan kader Fatayat di pendopo, Sabtu (17/10). foto: gunadhi/BANGSAONLINE

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Kendati Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Mojokerto beserta seluruh badan otonom (banom)-nya telah melakukan koordinasi kelembagaan serta penandatanganan pakta integritas dengan paslon Choirun Nisa-Arifudinsjah (Nisa-Syah) beberapa waktu lalu, namun tampaknya hal ini masih 'juga 'bocor''.

Buktinya, ribuan anggota ranting (pengurus tingkat desa) banom perempuan muda NU di bawah kepemimpinan Sulami itu Sabtu (17/10) siang tadi mendatangi acara dialog dengan calon petahana Mustofa Kamal Pasa (MKP) di Pendopo Graha Maja Tama Pemkab Mojokerto. Pemandangan tersebut seolah mengabaikan pernyataan Ketua PCNU Kabupaten Mojokerto KH Syihabul Irfan Arif yang secara tegas bakal menyopot pengurus NU yang tak mendukung paslon Nisa-Syah.

Baca Juga: Pilbup Mojokerto, Tiga Cabup-Cawabup Bertarung, Siapa Unggul?

Pantauan di pendopo, MKP mampu mengumpulkan sedikitnya 3 ribu kader Fatayat. Bahkan, MKP di hadapan para pemudi NU itu melontarkan sejumlah janji jika kembali terpilih sebagai Bupati Mojokerto dalam Pilkada 9 Desember nanti bakal ''memanjakan'' Fatayat.

"Nanti akan saya siapakan anggaran untuk Ranting Fatayat masuk dalam ADD (alokasi dana desa), dengan pertemuan begini kan jadi bisa menampung aspirasi ibu-ibu semua," ujar Mustofa yang disambut teriakan 'Lanjutkan!' oleh ribuan pengurus Fatayat NU.

Dalam kesempatan itu, MKP juga menyerahkan bantuan 35.000 meter kain batik berlogo MKP. Kain batik berwarna hijau tua itu akan dibagikan kepada 304 pengurus Ranting Fatayat NU se Kabupaten Mojokerto. "Ini kami ada kain batik 35.000 meter untuk 300 desa, silakan dibagikan sendiri sesuai kebutuhan ibu-ibu," kata MKP.

Baca Juga: Calon Independen di Mojokerto Wajib Punya Dukungan Minimal 62.338 Orang

Dukungan Fatayat NU kepada paslon MKP-Ipung ini bertolak belakang dengan kebijakan Ketua PCNU Mojokerto, Sihabul Irfan Arif. Beberapa waktu lalu, suami cabup Choirun Nisa itu mengumpulkan pengurus cabang, anak cabang, serta pengurus badan otonom (banom) NU untuk satu suara mendukung paslon Nisa-Syah, Sabtu (03/10/2015).

Pertemuan itu untuk menandatangani pakta integritas antara PCNU Mojokerto dengan paslon Nisa-Syah. Salah satu poin utama dalam pakta integritas tersebut, jika terpilih nanti, cabup Nisa yang juga istri Ketua PCNU Mojokerto bakal melibatkan NU dalam penyusunan RAPBD Mojokerto.

Dari pakta integritas itu, PCNU mewajibkan para pengurusnya untuk memenangkan paslon Nisa-Syah dalam Pilkada 9 Desember nanti. Bahkan, Irfan mengancam akan menyopot pengurus yang kedapatan mendukung paslon lain.

Baca Juga: Bawaslu Jadikan 4 Kampung Pioner Antimoney Politics

"Setelah pakta integritas ini semua warga NU harus bersatu, tidak ada pilihan lain selain menyukseskan pasangan bu Nisa dan pak Arifudin. Pengurus NU dan Banomnya apabila ada pilihan lain akan berhadapan dengan kita, akan kita konsultasikan dengan PWNU Jatim. Kalau tidak, sanksinya berupa teguran, kalau sudah terlalu ya kita copot," tekan Gus Fan, sapaan akrabnya.

Usai memberikan sambutan, acara kemudian dilanjutkan dengan pengajian umum yang disampaikan KH Khusen Ilyas, salah satu kiai khos NU yang juga dikenal dekat dengan MKP.

Lantas bagaimana tanggapan Irfan atas langkah pengurus cabang Fatayat NU yang nekat berpaling ke paslon MKP-Ipung? Akankah PCNU mengganti pengurus Fatayat yang saat ini dipimpin Sulami? Sementara itu, Sulami, Ketua PC Fatayat NU Kabupaten Mojokerto belum berhasil dikonfirmasi. Pesan singkat dan telepon tak juga mendapat respon. Begitu juga Gus Fan, hingga berita ini dikirim belum berhasil dikonfirmasi. (gun/rev)

Baca Juga: MKP Menang, Sejumlah PNS di Mojokerto Ancang-ancang Pindah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO