MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Puluhan pecinta alam (PA) dari berbagai perguruan tinggi di Jawa Timur terpaksa gagal mendaki Gunung Penanggungan, Sabtu (24/10) malam.
Pasalnya, hutan di lereng sebelah selatan gunung yang berketinggian 1650 mdpl itu terbakar sejak Sabtu (24/10) siang dan hingga malam hari kebakaran yang terjadi di puncak bayangan semakin meluas. Itu sebabnya tiga pintu masuk pendakian ditutup untuk umum.
Baca Juga: Pesantren di Lereng Gunung, 624 Santrinya Lolos PTN dan di 11 Perguruan Tinggi AS, Eropa dan Timteng
Seperti yang dialami puluhan Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari salah satu kampus di Malang. Mereka memilih untuk mendirikan camp di dekat Pos 1 yakni di posko pendaki puncak Pawitra kendati tanpa lampu penerangan.
Selain Mapala, para pendaki yang lain memilih mengurungkan niatnya untuk pendakian ke puncak Penanggungan. "Tadi rencananya mendaki ke Gunung Semeru, akhirnya memilih ke Penanggungan. Ternyata di sini malah ada kebakaran, dari pada udah capek jauh-jauh dari Malang ya mending istirahat dulu saja di sini," cetus mahasiswi asal Malang yang menolak namanya dipublikasikan.
Tak hanya mahasiswa, sejumlah pendaki lainnya juga memilih menunggu api padam. Seperti yang diungkapkan Nurhadi, mahasiswa asal Desa Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto. Ia tetap mematuhi larangan petugas LMDH untuk mendaki. "Iya kalau dilihat apinya membesar dan membahayakan, mending di sini aja dulu," kata Bom-bom, sapaan akrab Nurhadi.
Baca Juga: Hadiri Ruwat Agung Patirtan Jolotundo, Bupati Ikfina: Ini Wujud Kegotongroyongan Para Leluhur
Lelaki yang masih tercatat sebagai Mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Jogjakarta ini mengaku sudah tak terhitung lagi melakukan pendakian di Penanggungan. Bahkan, sejumlah gunung lainnya juga pernah ia taklukkan. Saking seringnya menyatu dengan alam, Bom-bom mengaku sempat mendirikan organisasi pecinta alam yang diberi nama Kanapa (Komunitas Pecinta Alam).
"Biasanya kalau pas pulang dari Jogja, saya sempatkan ke Penanggungan. Meski tanpa harus ngekem (dirikan tenda), begitu sampai puncak penanggungan saya langsung turun lagi," pungkas dia.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi menyatakan pihaknya dalam upaya pemadaman kebakaran di Penanggungan menurunkan 22 relawan guna membantu proses pemadaman dan menyisir pendaki yang terjebak. "Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa saat kebakaran terjadi," katanya.
Baca Juga: Warga Wonosunyo Pasuruan Kekeringan, Dua Minggu Kebingungan Air
Bukan hanya Penanggungan yang terbakar, lanjut Tanto, lereng Gunung Welirang juga terjadi kebakaran yang sama seperti di Penanggungan. Untuk perkembangan terakhir di Penanggungan, sejumlah pendaki yang terjebak api berhasil ditemukan dan kembali turun dengan selamat. "Informasinya ada belasan pendaki yang memilih turun memalui jalur Jolotundo karena terjadinya kebakaran, di puncak bayangan di sisi selatan. (detik.com/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News