Grosir Pasar Ikan Modern Gresik Mangkrak, Pemkab Terkendala Perjanjian BOT hingga 2046

Grosir Pasar Ikan Modern Gresik Mangkrak, Pemkab Terkendala Perjanjian BOT hingga 2046 Grosir Pasar Ikan Modern Gresik di Jalan Raya Lamongan, Kecamatan Cerme. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Grosir Pasar Ikan Modern yang berdiri di atas lahan seluas 4 hektare milik Pemkab Gresik di Jalan Raya Lamongan, Kecamatan Cerme, telah bertahun-tahun mangkrak dan belum memberikan kontribusi terhadap PAD atau Pendapatan Asli Daerah.

Pemkab Gresik belum berani mengambil alih pengelolaan pasar karena terikat perjanjian kerja sama dengan PT Lumbung Putra Kalimantan milik Gus Sholeh, selaku investor dan pengelola.

"Kami tersandera dengan perjanjian kerja sama dengan PT Lumbung Putra Kalimantan milik Gus Sholeh. Kami tak berani ambil alih Grosir Pasar Ikan Modern hingga perjanjian kerja sama habis," kata Plt Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gresik, Arif Wicaksono, kepada BANGSAONLINE, Rabu (17/9/2025).

Dijelaskan olehnya bahwa kerja sama itu dilakukan pada masa kepemimpinan Bupati Sambari Halim Radianto pada 2016 dengan skema Build Operate Transfer (BOT) selama 30 tahun, yang akan berakhir pada 2046. Proyek senilai Rp59 miliar itu sepenuhnya dibiayai oleh investor dan diresmikan pada 7 Maret 2016.

Setelah peresmian, investor langsung membangun 186 stan untuk aktivitas jual beli. Selain itu, mereka juga diwajibkan menyetor PAD dari sektor retribusi, dengan target awal Rp100 juta per bulan yang mulai berlaku pada APBD 2017.

"Eman sekali (disayangkan) Grosir Pasar Ikan Modern mangkrak, padahal tempatnya strategis dan jika dikelola dengan baik PAD-nya gede (besar)," ucap salah satu Staf Ahli Bupati Gresik.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Gresik, Wongso Negoro, turut menyayangkan kondisi pasar yang terbengkalai. Ia menilai, pasar tersebut bisa memberikan kontribusi besar bagi pendapatan daerah apabila dikelola dengan baik.

"Kami akan agendakan sidak ke Grosir Pasar Ikan Modern," cetusnya. (hud/mar)