
SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Dugaan pungli atau pungutan liar yang terjadi di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Sumenep kembali memantik reaksi dari sejumlah aktivis dan pengamat hukum.
Mereka mengaitkan isu tersebut dengan kasus lama terkait proyek pompa air tanpa motor (PATM) yang pernah mencuat di Sumenep pada 2019.
Salah satu aktivis yang merupakan putra asli Kepulauan Masalembu, Ook Syarif, menyatakan bahwa dirinya bersama rekan-rekan akan turun ke jalan atau melaporkan kasus ini ke aparat penegak hukum.
“Rupanya Pak Kadis yang satu ini tidak kapok-kapok bermain api. Pada tahun 2019 lalu, saat menjabat sebagai Kepala Diskopukmperindag, Ainur Rasyid sempat dipanggil berkali-kali dan diperiksa oleh penyidik Polda Jatim. Saat itu, ia juga menjabat Kepala Dinas PU SDA Sumenep saat proyek itu dibangun dan diduga terlibat. Hari ini, ia kembali diisukan terkait persoalan pungli,” ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Kamis (18/9/2025).
Ia dan kelompoknya bakal mendatangi langsung kantor DKPP Sumenep sebagai bentuk protes dan pengingat atas rekam jejak yang pernah terjadi.
“Ya, terkait berita dugaan pungli dan penyelewengan, kami bakal geruduk kantor DKPP Sumenep. Kami datang untuk mengingatkan kembali bahwa saat menjabat di Diskopukmperindag, Ainur Rasyid, sempat dipanggil berkali-kali oleh Polda Jatim,” cetusnya.
Saat dikonfirmasi terkait isu dimaksud, Kepala DKPP Sumenep, Ainur Rasyid, menyampaikan bahwa pihaknya menghargai informasi yang beredar dan akan menindaklanjuti secara internal.
“Ya, Mas, kami berterima kasih sekali terhadap info tersebut. Nanti saya tanyakan ke para staf bagaimana duduk persoalannya dengan adanya info miring DKPP Sumenep terkait dugaan pungli tersebut,” tuturnya. (aln/mar)