
TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Pemeriksaan kesehatan rutin menjadi langkah penting menjaga tubuh tetap sehat. Bagi peserta JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional, hal ini kini bisa dilakukan dengan cara sederhana: mengisi skrining riwayat kesehatan yang cukup dilakukan satu kali dalam setahun.
Kepala BPJS Kesehatan Cabang Tulungagung, Fitriyah Kusumawati, menyampaikan bahwa skrining ini sangat bermanfaat untuk mendeteksi dini risiko penyakit. Dengan mengetahui kondisi tubuh sejak awal, peserta dapat segera mengambil langkah pencegahan sebelum penyakit berkembang dan menimbulkan komplikasi.
“Mulai tanggal 1 September 2025, peserta JKN diwajibkan melakukan skrining riwayat kesehatan sebelum menerima layanan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), baik di klinik maupun praktik dokter mandiri yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Sedangkan mulai 1 Oktober 2025, aturan ini juga berlaku untuk peserta yang terdaftar di Puskesmas,” paparnya pada Selasa (23/9/2025).
Untuk memudahkan peserta, BPJS Kesehatan menyediakan akses skrining secara daring melalui aplikasi Mobile JKN dan laman resmi BPJS Kesehatan.
“Peserta cukup mengisi pertanyaan sederhana seputar pola hidup, pola makan, riwayat kesehatan pribadi maupun keluarga. Dari hasil ini, tenaga medis di FKTP akan lebih mudah menentukan langkah pengobatan jika ada indikasi penyakit. Jadi proses pelayanan menjadi lebih cepat dan tepat,” kata Fitri.
Setelah skrining selesai, hasilnya langsung bisa diketahui. Peserta dengan risiko sedang atau tinggi disarankan segera datang ke FKTP untuk pemeriksaan lanjutan, seperti konsultasi, pemeriksaan tambahan, atau rekomendasi laboratorium.
Fitri menyebut, skrining ini dapat mendeteksi berbagai penyakit seperti diabetes, hipertensi, stroke, jantung, anemia pada remaja putri, kanker, TBC, hepatitis B dan C, PPOK, hingga kanker usus.
“Peserta tidak perlu mengeluarkan biaya besar hanya untuk melakukan medical check-up. Cukup melalui hasil skrining, peserta sudah bisa berkonsultasi dengan dokter di FKTP dan mendapat tindak lanjut sesuai kondisi,” ucapnya.
Manfaat skrining dirasakan langsung oleh Sri Kuswati (50), peserta JKN asal Tulungagung. Ia mengaku sudah tiga tahun rutin melakukan skrining melalui aplikasi Mobile JKN.
“Awalnya saya tidak tahu cara melakukan skrining. Tapi setelah diberitahu teman, ternyata sangat mudah. Cukup jawab beberapa pertanyaan tentang pola hidup, pola makan, pola tidur, serta riwayat penyakit keluarga. Dari situ langsung keluar hasil potensi risiko penyakit,” akunya.
Meski hasil skrining menunjukkan kondisi sehat, Sri tetap menjaga pola hidup agar terhindar dari penyakit kronis. Ia rutin berolahraga tiga kali seminggu dan menjaga pola makan bergizi seimbang.
“Sejak jadi peserta JKN, saya dan keluarga sudah beberapa kali berobat di FKTP. Pelayanannya bagus dan memuaskan. Untuk mempertahankan kondisi tubuh, saya rutin jalan kaki setiap pagi dan menjaga pola makan. Terima kasih BPJS Kesehatan yang terus memberikan layanan bermutu,” pungkasnya. (fer/mar)