Pastikan Evakuasi Hingga Tuntas, Bupati Subandi Sampaikan Duka untuk Korban Tragedi Al Khoziny

Pastikan Evakuasi Hingga Tuntas, Bupati Subandi Sampaikan Duka untuk Korban Tragedi Al Khoziny Ekskavator diterjunkan untuk evakuasi korban ambruknya musala Ponpes Al Khoziny, Senin (29/9/2025) malam. foto: Mustain/BANGSAONLINE

SIDOARJO,BANGSAONLINE.com - Bupati Sidoarjo, Subandi menyampaikan duka mendalam terhadap tragedi ambruknya musala Ponpes Al Khoziny Buduran Sidoarjo yang menimpa ratusan santri, Senin (19/9/2025) sore.

Bangunan musala tiga lantai tersebut tiba-tiba runtuh usai digunakan salat asar berjamaah, di mana saat kejadian berlangsung ada ratusan santri tengah di area musala pondok tersebut.

"Kami sampaikan duka mendalam, kami pastikan pencarian dan evakuasi santri yang menjadi korban akan dilakukan sampai tuntas," kata Subandi.

Proses evakuasi terhadap santri yang terjebak dalam reruntuhan masih berlangsung hingga pukul 21.30 WIB. Tim gabungan terdiri dari Basarnas, BPBD, TNI, Polri dan relawan terus melakukan upaya evakuasi.

Pantauan BANGSAONLINE.com di lokasi kejadian, pada pukul 20.22 WIB, tiga ekskavator tampak diterjunkan ke TKP. Dua unit alat berat tersebut terlihat di dekat lokasi reruntuhan.

Satu unit lainnya siaga di ujung gang kampung menuju lokasi kejadian. Tim gabungan juga melakukan evakuasi secara manual.

Di lokasi kejadian juga tampak belasan unit ambulans yang disiagakan untuk mengangkut korban yang berhasil dievakuasi, untuk dibawa ke RSUD RT Notopuro dan RSI Siti Hajar Sidoarjo.

Selain itu di sekitar lokasi kejadian juga tampak dipenuhi warga. Sebagian besar di antaranya merupakan orang tua santri yang datang untuk memastikan kondisi putra-putri mereka pascaperistiwa nahas tersebut.

Hingga kini penyebab ambruknya musala Ponpes Al Khoziny ini belum diketahui secara pasti. Pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Alat berat masih belum bisa bekerja, kita nunggu arahan dari BPBD provinsi seperti apa. Tadi sebagian anak-anak sudah dibawa ke rumah sakit. Sebagaian juga masih ada di bawah (reruntuhan). Ada yang menangis," tutur Subandi.

Hingga saat ini pihaknya belum bisa memastikan jumlah korban. Ia akan menunggu sampai seluruh korban dievakuasi dari reruntuhan.

"Berapa jumlah korban belum bisa kita ketahui karena proses evakuasi masih berlangsung," tandasnya.

Bupati Subandi pun mengimbau masyarakat yang ingin mendirikan bangunan untuk melengkapi ijinnya terlebih dahulu.

Hal itu penting agar kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Pemkab Sidoarjo akan bertindak tegas terhadap pembangunan yang tidak dilengkapi izin.

"Nanti akan kita sosialisasikan kembali. Kalau ada pembangunan yang tidak dilengkapi ijin, akan kita berhentikan dahulu. Kita tidak ingin musibah ini terulang kembali," pungkas Subandi. (sta/van)