Gubernur Khofifah saat menghadiri Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah ke-XXXIII di Dome UMM.
MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah menyampaikan apresiasi dan pesan penuh makna dalam pembukaan Tanwir Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) ke-XXXIII yang digelar di Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Rabu (29/10/2025).
Dalam sambutannya, ia mengenang sosok almarhum Prof. Dr. A. Malik Fadjar, tokoh Muhammadiyah dan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, yang memiliki hubungan hangat dengannya. Ia membagikan kisah persahabatan mereka yang penuh humor dan mencerminkan kedekatan lintas organisasi.
“Beberapa kali kami bertemu, beliau merokok. Padahal di Muhammadiyah, merokok itu kan haram. Saya sering bercanda, ‘Pak Malik, kok merokok? Di Muhammadiyah kan haram.’ Lalu beliau menjawab, ‘Mbak Khofifah, kalau saya sedang merokok berarti saya sedang jadi NU. Setelah itu saya Muhammadiyah lagi',” kenangnya disambut tawa peserta Tanwir.
Melalui kisah tersebut, Khofifah menekankan pentingnya memperkuat persaudaraan antara Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah sebagai dua pilar besar bangsa.
“Persaudaraan ini begitu kuat, persahabatan ini begitu erat. Maka antar-pilar bangsa ini harus terus membangun kebersamaan dalam berbagai program,” ujarnya.

Gubernur perempuan pertama di Jawa Timur itu juga mengajak seluruh kader IMM untuk menjaga semangat kolaborasi lintas organisasi dalam mewujudkan keputusan strategis hasil Tanwir.
“Tetaplah membangun sinergi, tetaplah membangun kolaborasi. Bangun negeri ini dengan seluruh energi yang sahabat-sahabat miliki,” tuturnya.
Mengakhiri sambutannya, Khofifah kembali menegaskan pentingnya semangat persaudaraan yang diwariskan oleh para pendiri organisasi Islam besar di Indonesia.
“Persaudaraan antara Hadratus Syaikh KH. Hasyim Asy’ari dan KH. Ahmad Dahlan adalah teladan besar bagi kita semua. Keduanya sama-sama memberikan ijazah kepada umat, dan ijazah itu seperti yang disampaikan pada salam penutup kita—‘Nasrum minallah wa fathun qarib’,” pungkasnya penuh harap.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia; Ketua PP Muhammadiyah. Agung Danarto; Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, Muhadjir Effendy; serta Rektor UMM, Nazaruddin Malik. (dev/mar)











