Bupati Jember, Muhammad Fawait, saat membuka Festival Sapi dan Bupati Jember Cup Season 2 di Jember Sport Garden (JSG) Ajung, pada Sabtu, 1 November 2025.
JEMBER, BANGSAONLINE.com - Bupati Jember, Muhammad Fawait, menegaskan tekadnya untuk menjadikan sektor pertanian dan peternakan sebagai fondasi utama dalam membangun perekonomian daerah.
Hal tersebut disampaikan saat dirinya membuka Festival Sapi dan Bupati Jember Cup Season 2 dengan tema “Sebagai Wahana Edukasi bagi Peternak” yang berlangsung di Jember Sport Garden (JSG) Ajung, pada Sabtu, 1 November 2025.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting nasional, seperti Ketua MPR RI Ahmad Muzani, Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Anggota DPR RI Kawendra Lukistian, Ketua Umum APPSI, unsur Forkopimda, para penyuluh, serta peternak dari berbagai daerah.
Dalam sambutannya, Gus Fawait menyinggung tantangan serius yang masih dihadapi Kabupaten Jember, terutama terkait tingginya angka kemiskinan ekstrem.
“Secara absolut, tingkat kemiskinan kami menempati posisi kedua tertinggi di Jawa Timur. Bahkan, berdasarkan data Kementerian Sosial, Jember menjadi daerah dengan kemiskinan ekstrem tertinggi di provinsi ini. Ini adalah pekerjaan besar yang harus segera kami tangani,” ujar Gus Fawait.
Ia menjelaskan bahwa sebagian besar warga yang hidup dalam kondisi miskin di Jember merupakan petani dan peternak. Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Jember berupaya memperkuat ketahanan pangan daerah, sejalan dengan arah kebijakan nasional yang digagas Presiden Republik Indonesia.
Lebih lanjut, Gus Fawait mengungkapkan bahwa produktivitas padi di wilayah Jember sempat menurun, meskipun luas lahan pertanian mengalami peningkatan.
“Sebelum tahun lalu, luas lahan pertanian di Jember tercatat 86.358 hektare, dan kini bertambah menjadi 86.732 hektare. Jadi penurunan hasil bukan disebabkan alih fungsi lahan, melainkan karena kendala pada infrastruktur pertanian,” jelasnya.
Ia menegaskan pentingnya peningkatan fasilitas irigasi dan sarana pendukung pertanian, terutama di kawasan utara dan timur Jember, agar produksi pangan dapat lebih optimal.
“Masih ada wilayah yang hanya bisa panen satu hingga dua kali dalam setahun, sementara di bagian selatan bisa tiga kali. Kami sangat berharap ada dukungan dari pemerintah pusat untuk memperbaiki infrastruktur ini,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Gus Fawait menyampaikan rasa optimistis bahwa dengan kolaborasi dari semua pihak, Kabupaten Jember akan kembali dikenal sebagai lumbung padi Jawa Timur.
“Kami ingin produktivitas pertanian di Jember terus meningkat, agar ketahanan pangan semakin kuat dan kesejahteraan petani dapat tercapai,” pungkasnya. (nga/yud/rev)











