Leader Nahdliyyin United (LNU), Muhamad Rofi'i Muchlis.
PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Leader Nahdliyyin United (LNU), Muhamad Rofi'i Muchlis angkat bicara soal desakan Ketua Umum PBNU agar mundur dari jabatannya.
Desakan tersebut muncul dari Risalah Rapat Harian Syuriyah PBNU yang dipimpin oleh KH. Miftachul Akhyar di Hotel Aston City, Jakarta, Kamis (20/11/2025) pukul 17.00 hingga 20.00 WIB.
Menurut Cak Ofi, sapaan LNU, sejak Muktamar Lampung, kepengurusan PBNU sudah mengalami masalah. Ia menganggap bahwa kepemimpinan NU sebelum Muktamar Lampung lebih baik dari pada sekarang.
“Mulai dari Pra-Muktamar hingga Muktamar bahkan Pasca-Muktamar di Lampung itu bermasalah terus,” katanya, Sabtu (22/11/2025).
“Pasangan KH. Miftahul Akhyar dan KH. Yahya Cholil Staquf sepertinya sudah satu paket. Sebab, mulai dari pemecatan KH. Marzuqi Mustamar, penetapan Bendahara Umum, dan ditetapkan tersangka pada waktu itu dianggapnya aktivis Nahdliyin bisa diredakan, justru sekarang dua tokoh tersebut malah perang terbuka,” lanjutnya.
Cak Ofi merasakan prihatin atas kejadian itu. Oleh karenanya, ia berharap agar warga Nahdliyin memperbanyak mengadakan istigasah, muhasabah, memohon kepada Allah Swt. agar persoalan yang menguji organisasi NU ini segera berakhir.
Sebab, lanjut Cak Ofi, yang gaduh itu hanya elit NU. Sementara warga Nahdliyin sendiri adem ayem tidak ada masalah. Ia pun mengingatkan agar tidak bermain-main dengan NU, karena organisasi tersebut sangat keramat.
“Wali-wali pendiri NU tidak terima kalau organisasinya di buat main-main, pasti kuwalat akhirnya,” cetusnya.
Cak Ofi juga berharap agar warga NU tetap tenang, tidak ikut-ikutan polemik yang ada di kalangan elit NU.
“Soal keputusan Rois Aam, itu diikuti saja perkembanganya dan jangan terkontaminasi memperkeruh keadaan. Warga Nahdliyin adem ayem kok, tidak ada apa-apa, kami tidak akan ikut-ikutan memperkeruh keadaan,” pungkasnya. (afa/msn)













