Pembangunan Gedung Baru Dewan Surabaya Batal Dilakukan, Banggar Tak Alokasikan Anggaran

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Perencanaan pembangunan gedung DPRD Surabaya yang baru diperkirakan batal dilakukan. Hal ini lantaran tidak ada alokasi anggaran untuk rencana tersebut yang sebelumnya diusulkan Rp 30 miliar.

"Hasil Badan Musyawarah, Badan Anggaran (Banmus Banggar) tadi terkait dengan tambahan anggaran gedung DPRD Surabaya, ditiadakan," kata Hendro Gunawan Sekretaris Kota Surabaya usai mengikuti sidang paripurna di DPRD Surabaya, kemarin (4/11).

Baca Juga: Bang Udin, Pemuda Inspiratif Versi Forkom Jurnalis Nahdliyin

Hendro menambahkan, yang tetap dialokasikan anggarannya ialah gedung Dewan Kesenian Surabaya (DKS) dan pembangunan Masjid. "Sudah ditetapkan anggarannya dan hari ini tinggal pengesahan saja," paparnya.

"Seperti yang disampaikan oleh Pak Pejabat Sementara (Pj) Walikota realisasi pembangunan akhir tahun nanti, kita kejar hingga 80 persen, ada yang multi year ada yang tidak," jelasnya.

Sebelumnya, berembus kabar adanya pembangunan gedung baru di DPRD Kota Surabaya yang rencananya akan dilaksanakan pada tahun 2016 dengan anggaran Rp 30 miliar.

Baca Juga: Reses Perdana, Ning Ais Serap Aspirasi Ratusan Masyarakat di Simokerto

Wakil ketua DPRD kota Surabaya, Masduki Toha mengatakan, penambahan pembangunan gedung baru dipusatkan diberbagai titik. Diantaranya, masjid, lahan parkir yang berada di belakang gedung, serta Dewan Kesenian Surabaya (DKS).

“Memang direncanakan nanti tahun 2016, semuanya mulai jalan. Mulai dari DED (Detail Enggenering Design)nya. Pokoknya pada tahun 2016 semuanya mulai dijalankan,” ungkap Masduki.

Dirinya menuturkan, selain tiga tempat tersebut seluruh ruangan baik ruangan komisi, Badan Anggaran (Banggar), dan Badan Musyawarah (Banmus) akan dilakukan renovasi. Serta nanti juga akan disediakan masing-masing ruangan untuk seluruh anggota dewan yang berjumlah 50 orang.

Baca Juga: Gus Afif Dukung UMKM Surabaya Bersertifikasi Halal

“Ruang Banmus dan Banggar kenapa kok ikut direnovasi, karena kita tahu sendiri kalau ada pembahasan yang mengundang masyarakat banyak, ruangan selalu sesak dan hampir tidak ada ruang kosong untuk bergerak. Dan untuk ruangan bagi masing-masing anggota itu memang benar,” ujarnya.

Namun, wacana pembangunan gedung ini masih menjadi pro dan kontra di kalangan masyarakat Surabaya. Pasalnya, masayarakat menilai penambahan gedung baru ini tidak terlalu urgent jika dibandingkan masih banyak masyarakat yang perekonomianya masih dibawah standart.

“Kalau memang penambahan pembangunan gedung baru ini dinilai masyarakat kurang tepat ini tidak benar. Toh, kami (legislatif) masih memikirkan nasib rakyat miskin. Jadi tidak mengurangi sepeserpun untuk rakyat yang membutuhkan,” pungkasnya. (lan/rev)

Baca Juga: Anak Anggota DPRD Surabaya Jadi Korban Jambret di Galaxy Mall

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO