
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Komisi B DPRD Surabaya melakukan inspeksi mendadak ke lokasi pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Tambak Osowilangun pada Selasa (5/8/2025). Agenda tersebut dilakukan dalam rangka meninjau kesiapan fasilitas menjelang relokasi dari RPH Pegirian yang dijadwalkan pada September mendatang.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya, M. Faridz Afif, menyebut progres pembangunan telah mencapai 80 persen. Namun, ia menyoroti kekurangan fasilitas kandang sapi yang dinilai krusial untuk menjaga kesejahteraan hewan sebelum pemotongan.
“Sapi tidak bisa langsung disembelih begitu datang. Mereka harus istirahat minimal 10 jam agar tidak stres. Jika kapasitas kandang tidak mencukupi, ini bisa berbahaya bagi proses pemotongan,” ucapnya.
Wakil Ketua Komisi B, M. Machmud, menilai fasilitas baru lebih representatif dibandingkan RPH lama. Ia menyebut alur pemotongan sudah sistematis dan kapasitas pemrosesan mencapai 2500-300 ekor per hari.
“Bangunannya masih baru dan alur kerja sudah tertata, mulai dari kedatangan sapi hingga distribusi daging,” katanya.
Menanggapi keretakan lantai ruang penyembelihan, ia menyatakan hal itu masih dalam tahap konstruksi dan akan diperbaiki sebelum serah terima.
Machmud juga memastikan bahwa kedekatan lokasi RPH dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) bukan masalah, karena sampah yang ada merupakan hasil daur ulang, bukan limbah berbahaya.
Direktur Utama Perseroda RPH Surabaya, Fajar Arifianto Isnugroho, menyatakan bahwa pembangunan RPH Tambak Osowilangun merupakan langkah strategis untuk menggantikan fasilitas lama di Pegirian dan Kedurus yang sudah tidak representatif.
“Fasilitas baru ini lebih modern dan higienis. Namun, proses transisi harus bertahap karena lokasi cukup jauh dari pasar tradisional,” ujarnya.
Ia juga mengungkapkan kapasitas kandang saat ini hanya mampu menampung sekitar 200 ekor sapi, jauh dari kebutuhan ideal sebanyak 500 ekor. Keterbatasan ini menjadi tantangan utama yang harus segera diatasi.
Pembangunan RPH Tambak Osowilangun menelan anggaran sekitar Rp30 miliar, dan diharapkan mampu menjadi pusat pemotongan hewan yang andal dan modern untuk memenuhi kebutuhan daging di Kota Surabaya. (van/mar)