Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati saat berbincang dengan Dubes Palestina untuk Indonesia. Foto: Ist.
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menerima kunjungan Duta Besar Negara Palestina untuk Indonesia Dr. Zuhair Al-Shun, Rabu (3/12/2025).
Pertemuan yang berlangsung hangat dan penuh semangat itu berlangsung di rumah dinas wali kota. Pertemuan ini menjadi ruang penting untuk mempererat hubungan persahabatan.
"Hari ini merupakan kehormatan besar bagi kami menerima kunjungan bapak Dr. Zuhair Al-Shun, Duta Besar Palestina. Kehadiran Bapak bukan hanya mempererat hubungan antara dua bangsa yang bersahabat. Tetapi juga menggugah kita untuk kembali merenungkan makna perdamaian, keadilan, dan toleransi, nilai-nilai yang menjadi fondasi penting dalam moderasi beragama," ujar Vinanda.
Menurutnya, Bangsa Palestina telah menunjukkan kepada dunia tentang keteguhan, ketabahan, dan semangat perjuangan. Meski menghadapi berbagai bentuk tekanan, rakyat Palestina tetap menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, solidaritas, serta keyakinan akan keadilan dan perdamaian.
"Dari Palestina banyak hal yang bisa dipelajari, bahwa perdamaian bukan sekadar ketiadaan konflik, tetapi kehadiran keadilan, kesetaraan, dan pengakuan martabat manusia. Nilai-nilai ini sangat selaras dengan prinsip moderasi beragama yang digaungkan Kota Kediri," katanya.
"Kami meyakini bahwa dialog lintas bangsa seperti pertemuan hari ini akan memperkuat komitmen kita untuk menjadikan agama sebagai energi yang menyatukan bukan memecah. Sebab pada hakikatnya semua agama mengajarkan kasih sayang, kemuliaan akhlak, dan penghormatan terhadap sesama manusia," ungkapnya.
Wali kota termuda ini menegaskan bahwa moderasi beragama bukan hanya agenda pemerintah, tetapi tugas bersama seluruh elemen masyarakat. Tanggung jawab ini akan menjadi fondasi kuat bagi masa depan yang harmonis, damai, dan berkeadilan. Moderasi beragama bukanlah sekadar konsep, tetapi sebuah cara hidup.
Menurutnya, ini adalah komitmen untuk menempatkan agama sebagai sumber kedamaian, bukan perpecahan.
"Sebagai energi kebaikan, bukan alasan untuk saling menyalahkan. Kota ini adalah rumah bagi masyarakat yang beragam, dan keberagaman itu hanya akan menjadi kekuatan apabila terus dijaga dengan sikap saling menghormati," tuturnya.
"Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas kehadiran dan pesan perdamaian yang diberikan kepada kami. Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Yang Mulia Duta Besar Palestina atas kunjungannya. Semoga pertemuan ini membawa berkah bagi kedua bangsa dan semakin menguatkan komitmen kita dalam menyebarkan nilai perdamaian di dunia," tegasnya.
Pada kesempatan ini Vinada juga menjelaskan mengenai gambaran Kota Kediri. Wilayah yang memiliki luas 63,4 kilometer persegi, terdiri dari 3 kecamatan dan 46 kelurahan. Terdapat beragam budaya, dan agama, di mana perbedaan ini bukan ancaman, tetapi anugerah yang memperkaya karakter kebangsaan.
Di Kota Kediri ada agama Islam, Kristen, Hindu, Budha, Katolik, dan Konghucu. Ekosistem sosial yang sehat terus dibangun dengan melibatkan tokoh agama, pendidikan, pemuda, dan masyarakat sipil untuk memastikan bahwa semangat toleransi tidak hanya berhenti sebagai slogan. Tetapi menjadi praktik nyata dalam kehidupan sehari-hari. Vinanda juga menyampaikan banyak pesantren di Kota Kediri.
Sementara itu, Dr. Zuhair Al-Shun mengungkapkan senang dapat berkunjung ke Kota Kediri. Kunjungan ini juga merupakan kesempatan untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada Rakyat Indonesia. Mengingat, selama ini Indonesia mendukung perjuangan Palestina.
"Palestina merupakan negara yang indah dan rakyatnya tangguh. Dengan kondisi saat ini Palestina sangat membutuhkan bantuan dari negara sahabat seperti Indonesia dan masyarakat untuk perjuangan Palestina," ungkapnya.
Turut mendampingi Wakil Wali Kota Qowimuddin, Pj. Sekda M. Ferry Djatmiko, Kepala OPD terkait, Rektor UIN Syech Wasil Wahidul Anam, Wakil Rektor I Ahmad Subakir, Kepala Biro AUAK Barnoto, dan jajaran UIN Syekh Wasil, serta tamu undangan lainnya. (uji/rev)












