BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Diduga salah tembak, AS (19) pemuda Dusun Sumurlaban Desa Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro dibawa ke RS Aisyiah. Rabu (4/11) malam kaki kirinya tertembak oleh seorang anggota polisi yang sedang mengejar pelaku pencurian kayu jati.
"Tidak tahu kenapa ditembak dan kasusnya apa juga tidak tahu," kata salah satu keluarga AS, kemarin. Menurut dia, pihak keluarga yang tidak mengetahui siapa yang menembak AS.
Baca Juga: Polres Bojonegoro Musnahkan 3000 Liter Miras Hasil Operasi Pekat 2024
"Yang menembak siapa tidak tahu, karena langsung melarikan diri," terangnya. Kini AS sedang menjalani operasi untuk mengeluarkan butir peluru yang mengenai paha kanan menembus paha kirinya tersebut.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, kasus itu berawal saat polisi menangkap Mukiran yang membawa kayu jati tanpa dokumen. Dari hasil pemeriksaan, kayu tersebut milik Suprapto warga Desa Sumberagung Kecamatan Dander. Dua anggota polisi pun mencoba mengejar Suprapto yang saat itu berada di warung.
Suprapto akhirnya bisa diamankan di sebuah warung. Namun waktu ditangkap petugas ia berusaha melarikan diri, dan akhirnya tetap tertangkap kembali. Saat dikeler petugas itulah Suprapto teriak-teriak ‘maling-maling’ yang membuat sejumlah warga berdatangan. Sekitar 20 warga yang mengira dua petugas itu maling, akhirnya menyerang. Dua petugas sempat mengeluarkan tembakan peringatan. Namun, warga terus berusaha mengejar dua petugas. Saat itulah tembakan meletus dan mengenai AS yang ikut di kerumunan warga.
Baca Juga: Adu Banteng dengan Pikap, Pengendara Motor di Bojonegoro Meninggal Dunia
Di sisi lain, orang tua AS (19), Edi Supangat mengaku pasrah atas kejadian yang menimpa anaknya tersebut kepada Kepala Desa Sumberagung Kecamatan Dander. Saat menunggui anaknya dioperasi di RS Aisyiah, ia tak banyak menjawab pertanyaan wartawan. "Saya sudah pasrah kepada kepala desa," kata Edi.
Kades Sumberagung Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro Ali Muhsin, meyakini AS (19) salah satu warganya yang masih keponakannya sendiri itu merupakan korban salah tembak. Korban yang kini dirawat di RS Aisyiyah Bojonegoro itu sebenarnya tidak tahu menahu masalah penangkapan pencuri kayu tersebut.
Saat ditemui di rumah sakit, Ali mengatakan, kejadian tersebut bermula saat keponakannya tersebut, berada di rumahnya untuk mengurusi persiapan hajatan yang sedianya digelar Kamis (5/11). Ketika jalan pulang, AS mendengar teriakan maling-maling. Ia pun lantas mendekat dan ikut mengejar bersama warga lainnya. "Tahu-tahu ada kabar, kalau ia tertembak. Dia salah tembak. Dia (AS) tidak bawa apa-apa (kayu atau pentungan)," jelasnya.
Baca Juga: AKBP Rogib Triyanto Dimutasi, Wartawan di Bojonegoro Senang
Masih menurut Ali, waktu kejadian memang ada penangkapan orang yang membawa kayu jati tanpa dokumen, Mukiran yang juga warga Desa Sumberagung, oleh Polres Bojonegoro. Dari pengakuan Mukiran yang kini diamankan di Polres Bojonegoro, ia hanya sebagai jasa angkut yang diberi upah Rp 70.000.
Mukiran mengaku, yang punya kayu Suprapto dan Ruslan. Tapi saat ditangkap, Suprapto meneriaki dua anggota polres maling-maling dan memancing kedatangan warga sekitar.
"Dua polisi berpakaian preman, namanya Pak Sugik yang satu dan temannya. Ditembak mengenai paha kanan-kiri, kemaluanya terserempat," pungkasnya.
Baca Juga: Sulit Dikonfirmasi, Sejumlah Wartawan Keluhkan Sikap Tak Acuh Kapolres Bojonegoro
Korban sendiri saat ini kondisinya masih lemah dan belum diizinkan diwawancara, meski sudah mulai membaik. Ia dirawat di ruang Muzdalifah, RS Aisyiah dan ditunggui oleh keluarganya.
Atas peristiwa ini, Polres Bojonegoro akan bertanggungjawab terhadap penembakan yang dilakukan oknum buser Polres Bojonegoro. Salah satu bentuk tanggungjawabnya adalah menanggung biaya operasi terhadap luka tembak yang diderita AS (19). “Ya sebagai bentuk sikap moril, kita akan bantu biaya pengobatannya," kata Kapolres Bojonegoro AKBP Hendri Fiuser.
Korban diharuskan menjalani operasi karena kakinya yang terkena tembakan dari senpi anggota buser. Pasalnya, luka tembak di bagian paha kiri bisa membusuk dan harus segera mendapat pertolongan medis. Seluruh biaya nantinya Polres yang menanggung.
Baca Juga: Ayah Tiri Bejat 70 Tahun di Bojonegoro Tega Setubuhi Anak hingga Hamil
Saat ini dua anggota polisi yang bertugas saat penangkapan masih diperiksa oleh Propam Polres Bojonegoro. AKBP Hendri Fiuser membenarkan pemeriksaan dua anggota buser tersebut. Yakni Brigadir Sumadi dan Bripka Sugiharto.
Ia masih belum bisa menyimpulkan mengenai warga Desa Sumberagung yang tertembak tersebut. "Saat ini anggota yang melakukan penembakan sedang diperiksa apakah tindakan yang bersangkutan sudah sesuai prosedur atau tidak," jelasnya. (blo/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News