Ratusan Buruh kembali Demo Pemkab Jombang, Kecam Dewan Pengupahan

Ratusan Buruh kembali Demo Pemkab Jombang, Kecam Dewan Pengupahan foto: rony suhartomo/BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan buruh kembali berunjuk rasa di depan kantor Pemkab Jombang, Jumat (13/11/2015). Aksi kali ini dipicu ulah Dewan Pengupahan setempat yang mengusulkan UMK 2016 ke bupati dengan nilai tak sesuai ketentuan PP No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan. Yakni Rp 1.808.000 dari yang seharusnya Rp 1.923.000.

Seperti biasa, ratusan massa buruh gabungan beberapa serikat pekerja memulai orasinya di depan kantor Dinsosnakertrans. Setelah itu, massa bergeser ke kantor Pemkab Jombang di Jalan Wahid Hasyim. Spanduk berisi tuntutan mereka bentangkan. Puluhan anggota polisi menjaga ketat aksi para buruh ini.

Koordinator aksi, Teguh Wahono mengatakan, sikap Dewan Pengupahan Kabupaten Jombang saat ini lebih condong mengutamakan kepentingan pengusaha. Alih-alih ikut menolak PP No 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, mereka justru mengusulkan nilai UMK 2016 ke Bupati dengan nilai di bawah ketentuan PP tersebut.

"Yang lucu dari dewan pengupahan saat ini, mereka menolak PP Pengupahan. Namun, UMK yang mereka usulkan ke Bupati justru lebih rendah dari ketentuan PP tersebut. Yakni Rp 1.808.000," kata Teguh kepada wartawan.

Mengacu ketentuan dalam PP Pengupahan, lanjut Teguh, kenaikan UMK di Kabupaten Jombang seharusnya Rp 198.000. Nilai itu didapat dari inflasi nasional 6,83% ditambah dengan pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 4,67% menjadi 11,5%. Komponen ini dikalikan dengan UMK 2015 Rp 1.725.000.

"Kalau Pakai PP Pengupahan, UMK 2016 menjadi Rp 1.923.000, itu pun sangat jauh dari tuntututan kami Rp 2,7 juta. Hasil survei kami untuk kebutuhan hidup layak saja Rp 2,2 juta," ujarnya.

Jika dewan pengupahan tak merevisi usulan UMK 2016 itu, Teguh mengancam akan melakukan aksi unjuk rasa dengan massa yang lebih besar. Menurutnya, aksi unjuk rasa akan kembali digelar sore nanti. "Oleh karena itu kami akan lakukan aksi besar-besaran hari ini agar tuntutan kami diperhatikan pemerintah," tegasnya. (ony/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO