GRESIK, BANGSAONLINE.com - Lembaga LSI (Lingkaran Survei Indonesia) kembali merelease hasil survei 3 pasangan Cabup-Cawabup yang bakal bertarung pada Pilkada Gresik 9 Desember 2015, mendatang.
Mereka adalah pasangan nomor urut 1, SQ (Sambari Halim Radianto-Moh Qosim), pasangan nomor utut 2, Berkah (Bersama Husnul Khuluq-Achmad Rubaie), dan pasangan nomor urut 3, Arjuna (Ahmad Nurhamim-Junaidi).
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (5): Ada Wacana Munculkan Figur Kades
Dari hasil survei yang dilakukan LSI per 31 Oktober - 5 November 2015 untuk 440 responden dengan margin error 4,8 persen, pasangan SQ menempati peringkat pertama dengan 65,7 persen. Pasangan Berkah 15,7 persen. Dan, pasangan Arjuna 1,6 persen. Sedangkan yang belum tentukan pilihan 17,0 persen.
Menurut peneliti Lembaga LSI, Ardian Sopha, hasil survei pada akhir Oktober hingga November kemarin menunjukkan ada trend naik ketimbang bulan sebelumnya.
Kenaikannya antara 1-2 persen. Di mana, pada survei Lembaga LSI yang dikeluarkan pada bulan September 2015, pasangan SQ bertengger di posisi 63,2 persen. Disusul pasangan Berkah, 13,9 persen. Dan, pasangan Arjuna 0,5 persen. "Trend kenaikannya kecil, cuma 1-2 persen," jelasnya.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (2): PDIP Berharap Pemimpin dari Gresik Selatan
Ardian menyatakan, trend kenaikan dukungan masing-masing calon didukung oleh beberapa faktor. Di antaranya, kampanye, pengenalan kepada masyarakat, dan sosok figur masing-masing calon.
Dari tiga pasangan calon, kalau dilihat dari kejujurannya, responden meniali SQ menempati peringkat 58,2 persen. Pasangan Berkah 33,9 persen. Dan, pasangan Arjuna 3,4 persen.
Kemudian, penilaian dari sisi paling pintar pasangan SQ, 80,9 persen, Berkah 48,0 persen dan Arjuna, 8,9 persen. Dan, pasangan baling berwibawa, SQ 81,8 persen, Berkah 46,1 persen dan Arjuna, 6,1 persen.
Baca Juga: Menakar Bibit Cabup-Cawabup Pilkada Gresik 2020 (1): Ini 4 Figur yang Diperkirakan bakal 'Berlaga'
Ditambahkan Ardian, peta dukungan terhadap masing-masing calon tersebut sangat mungkin bisa berubah drastis menjelang coblosan 9 Desember 2015. Faktornya, karena ada tsunami politik seperti calon tersandung kasus besar. "Money politics juga bisa berpengaruh dalam dukungan," pungkasnya. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News