Banjir Menghantui Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, Ini Penyebabnya

Banjir Menghantui Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, Ini Penyebabnya RAWAN LONGSOR: Tampak tanggul Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro yang rawan longsor air sungai meluap. Foto: Eky nurhadi/BANGSAONLINE

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com – Tanggul-tanggul di sepanjang aliran sungai Bengawan Solo yang ada di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan rawan jebol. Beberapa titik tanggul mengalami longsor parah hingga puluhan meter. Jika ada banjir besar, bisa dipastikan tanggul-tanggul tersebut akan jebol dan air akan menggenangi pemukiman warga.

Di Bojonegoro saja, ada tiga titik yang kondisinya saat ini sangat kritis. Sekali saja diterjang banjir, bisa dipastikan tanggul akan jebol. "Iya, ada tiga titik tanggul sungai yang kritis dan rawan menimbulkan banjir saat air sungai Bengawan Solo meluap," ujar Kasi Operasi UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan Solo di Bojonegoro Mucharom, Sabtu (21/11).

Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana

Tanggul yang kritis itu di antaranya tanggul kanan Kali Ganggang di Desa Ngulanan, Kecamatan Dander. Tanggul itu longsor dengan panjang puluhan meter. Selain itu, tebing kanan Bengawan Solo di Desa Kabalan dan Desa/Kecamatan Kanor, juga mengalami longsor puluhan meter.

"Longsornya dua tebing di Kecamatan Kanor itu mendekati tanggul negara, sehingga bisa mengancam keberadaan tanggul," papar dia.

Dia menjelaskan, tiga titik kritis baik tanggul maupun tebing itu, rawan menimbulkan luapan banjir Bengawan Solo. Sebab, lanjut dia, kalau terjadi luapan Bengawan Solo, yang kemudian mengerus tanggul dan tebing hingga jebol bisa menimbulkan luapan banjir yang akan mengenangi pemukiman warga, areal pertanian di sekitarnya.

Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim

Selain di Bojonegoro, lanjut dia, di Tuban dan Lamongan, juga ada tujuh titik kritis berupa tanggul negara Bengawan Solo, juga tanggul desa yang rawan jebol, karena mengalami kerusakan.

"Kami sudah melaporkan kepada Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, agar titik kritis di sepanjang Bengawan Solo hilir Jawa Timur, itu diperbaiki sebelum banjir datang," tandas dia. (nur/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO