Bersama Forkopimda, Tiga Paslon di Situbondo Deklarasi Pemilu Damai

Bersama Forkopimda, Tiga Paslon di Situbondo Deklarasi Pemilu Damai

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) tiga pasangan calon (paslon) Bupati dan wakil bupati Situbondo menggelar deklarasi pemilu damai di pendopo Bupati, Kamis (26/11).

“Ini adalah kegiatan yang diinisiasi oleh Forpimda sebagai bentuk dukungan secara prefentif bagaimana pelaksanaan pemilihan bupati dan wakil bupati dapat berjalan sesuai dengan alur, sesuai dengan yang kita harapkan,” ujar Joedo Fadjar Riawan, ketua KPU Situbondo usai acara deklarasi, Kamis (26/11).

Baca Juga: Hafass Optimis Gugatannya Dikabulkan MK

Pantauan di lapangan, dalam deklarasi damai yang diikuti ketiga paslon, terdapat 5 kesepakatan yang ditandatangani oleh masing-masing paslon. Yakni, siap melaksanakan pilkada yang jujur, adil dan demokratis, hingga kesiapan paslon bekerja sama dengan penyelenggara pemilu untuk tidak mengangkat isu-isu yang berbau SARA.

Selain itu, semua paslon juga sepakat bersama aparat kepolisian dan TNI, untuk menjaga situasi Kamtibmas yang kondusif, aman dan damai serta mendukung sepenuhnya tidakan aparat sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Semua paslon juga sepakat untuk siap dipilih dan tidak dipilih, serta menyikapi hasil Pilkada sesuai peraturan.

Joedo menjelaskan, deklarasi ini untuk mengantisipasi terjadinya konflik dalam dinamika pemilu yang akan diselenggarakan tanggal 9 Desember mendatang, karena menurutnya, dalam riwayatnya Situbondo yang ada dinamikanya tidak kemudian menjadi daerah yang konfliknya berkepanjangan.

Baca Juga: Rekapitulasi Suara Pilkada Situbondo: Diwarnai Aksi Walk Out, KPU Dituding Curang

“Kemudian dalam tempo dua minggu terakhir ada gejala di mana masing-masing hirarki, dari kepolisian, panwas bahkan dari KPU sendiri, dari kesbang dan dari kementerian dalam negeri, itu agak memerahkan nama Situbondo. Peristiwanya teman-teman juga sudah tahu dan penanganannya juga sudah ditangani kepolisian. Hal tersebut tidak diharapkan menjadi bibit-bibit yang terduplikasi maupun berkelanjutan, makanya kita rapatkan barisan kembali untuk bersedia menjalankan pilkada ini secara seksama dan damai,” terang Joedo.

Seperti pernah diberitakan sebelumnya, proses demokratisasi di Situbondo sempat tercoreng setelah seorang warga bernama Sukirman mengalami penganiayaan oleh pendukung salah satu paslon, karena dituduh menyobek gambar paslon. Saat ini penanganannya sedang diproses oleh pihak kepolisian. (had/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO