SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pasangan Calon (paslon) Wali Kota Surabaya pasangan nomor urut satu, Rasiyo-Lucy, kembali menekankan niatnya untuk mengucurkan dana sebesar Rp 500 juta per RW per tahun bila terpilih menjadi Wali Kota Surabaya pada Pilkada serentak 9 Desember mendatang.
Pesan ini disampaikan kembali oleh Paklik Rasiyo, di hadapan ribuan warga Surabaya yang hadir dalam kampanye akbar di Gedung JX Surabaya, Minggu (29/11/2015). Kampanye akbar pertama kali ini, juga dihadiri Lucy Kurniasari sebagai calon wakil wali kota; serta Latief Yoha, Penasehat DPC Partai Gerindra Kota Surabaya.
Baca Juga: Untuk Cawali Surabaya, Risma Dikabarkan Punya Dua Jago: Ery Cahyadi dan Hendro Gunawan
"Saya komitmen bahwa Rp 500 juta per RW per tahun bukan isapan jempol, akan saya wujudkan bila nanti terpilih menjadi wali kota Surabaya," kata Rasiyo seperti dilansir suarasurabaya.net.
Peryataan mantan Sekdaprov Jawa Timur ini disambut tepuk tangan peserta kampanye yang juga banyak pengurus RW dan RT tersebut.
Selama berkeliling Surabaya, Rasiyo mengaku selalu mendapat pertanyaan itu, apakah bisa dan apakah mampu APBD Surabaya sebesar Rp 7,2 triliun dikucurkan ke RW sebesar itu. Menurut dia, dana yang akan dibagikan ke RW jika dirinya terpilih hanya 10 persen atau sekitar Rp 700 miliar.
Baca Juga: PDIP Minta Mahar Hingga Rp 10 M, Cawawali Surabaya Punya Uang Berapa?
"Ini masih kecil dibandingkan dengan dana APBD. Artinya, saya mampu dan bisa untuk memberikan dana itu ke RW, tidak perlu takut dana APBD akan habis," ujarnya.
Apalagi dalam APBD tahun ini, Pemkot Surabaya mengembalikan dana yang tidak terpakai atau SILPA hingga Rp 1,2 triliun. Daripada dikembalikan, katanya, dana itu bisa dipergunakan untuk pemberdayaan masyarakat.
Selain itu, Rasiyo juga menjanjikan adanya dana Rp 50 juta untuk koperasi wanita di Surabaya.
Baca Juga: PKB Intruksikan Kader Sosialisasikan Fandi Utomo sebagai Cawali Surabaya
Sewaktu masih menjadi Sekdaprov Jawa Timur, kata dia, dirinya mampu menyusun anggaran APBD Jawa Timur sebesar Rp 23 triliun. "Apalagi di Pemkot hanya Rp 7,2 triliun. Yang besar saja bisa kenapa yang kecil tidak bisa," ujarnya. (ssn/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News