Tolak Ide Buwas, Pemkab Sumenep: Bukan Tempat Pembuangan Penjahat

Tolak Ide Buwas, Pemkab Sumenep: Bukan Tempat Pembuangan Penjahat Kepala BNN Budi Waseso (tengah) bersama rombongan melihat seekor buaya saat berkunjung ke penangkaran Taman Buaya Asam Kumbang Medan, Sumatera Utara, 11 November 2015 . foto: potretnews.com

SUMENEP, BANGSAONLINE.com - Inilah reaksi Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep, Madura, Jawa Timur, Hadi Soetarto, terhadap rencana Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Budi Waseso yang ingin membangun penjara buaya khusus bandar narkoba di salah pulau tidak berpenghuni di wilayah Sumenep. "Kepulauan bukan tempat pembuangan penjahat kasus narkotik," katanya, Minggu (29 November 2015).

Madura belakangan disebut-sebut sebagai tempat transit narkoba dari segala penjuru. Beberapa kiai di Madura mengaku resah terhadap peredaran narkoba di Madura. Maklum, Madura yang selama ini dikenal sangat agamis, kini jadi tempat peredaran narkoba sampai ke desa-desa. KH Rowatib, salah seorang kiai terkemuka di Pamekasan Madura kepada BANGSAONLINE.com mengaku prihatin terhadap kondisi Madura yang kini jadi sarang narkoba.

”Ini harus ada penanganan serius dari pemerintah terutama aparat keamanan,” kata Kiai Rowatib lewat saluran telepon kepada BANGSAONLINE.com.

Menurut Atok, sapaan Hadi Soetarto, wacana Budi Waseso tersebut berseberangan dengan semangat program pemerintah daerah Sumenep yang ingin mengangkat potensi dan kekayaan alam yang dimiliki wilayah kepulauan demi kesejahteraan warga

Sebelumnya, Komisaris Jenderal Budi Waseso menyatakan rencananya membangun penjara khusus di kepulauan Kangean bagi pengedar narkoba kelas kakap. Penjara itu akan dikelilingi sungai dengan buaya-buaya ganas dan ikan piranha untuk memberikan efek jera terhadap para bandar narkotik. 

Atok menuturkan mestinya pemerintah pusat membangun fasilitas publik yang dibutuhkan warga kepulauan, seperti rumah sakit yang memang diharapkan warga kepulauan selama ini. Bukan malah menjadikan wilayah kepulauan sebagai tempat pengasingan pelaku kejahatan.

"Ide rasanya juga sudah tidak sejalan dengan ide pemerintah daerah yang ingin memajukan wilayah kepulauan," ujarnya seperti dikutip Tempo.co.

Tampaknya tersinggung dengan sikap Budi Waseso yang mewacanakan Pulau Kangean sebagai tempat penjara Bandar narkoba di media massa tapi tak pernah membicarakan dengan .

Menurut Atok, tidak pernah membicarakan ide tersebut dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep selaku pemilik wilayah. Atok mengaku tahu kabar tersebut justru dari pemberitaan di media massa. "Sampai saat ini, kami dari pemerintah daerah tidak pernah diajak bicara." (ma)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO