NGAWI, BANGSAONLINE.com - Memasuki masa tanam awal musim tahun ini, masalah klasik kembali dialami petani Ngawi. Puluhan petani mengaku resah terhadap ketersedian pupuk bersubsidi yang langka di pasaran.
Keresahan itu terjadi salah satunya kepada petani di Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi. Pada umumnya mereka mengaku pesimis terhadap ketersediaan pupuk sekarang ini.
Baca Juga: Akrab dan Merakyat, Momen Khofifah Matun Bersama Petani di Ngawi
Misjan, petani desa setempat mengaku dirinya terpaksa menunda pemupukan lantaran apa yang dijanjikan pemerintah tak kunjung terealisasi. Dia mengaku, tanaman padi di atas lahan 1 hektar miliknya baru sekali dipupuk. Itu pun tidak sesuai dengan kebutuhan pemupukan sebenarnya.
“Usia tanam padi saya itu hampir dua minggu lebih dan pemupukan kedua yang saya rencanakan terpaksa kandas. Soalnya di kelompok tani tidak ada, sedangkan di kios apalagi, padahal alokasi pupuk sudah jelas melalui RDKK itu. Kalau sampai batas waktu akhir minggu tidak ada pupuk, terpaksa petani di sini demo,” terang Misjan, Senin (30/11).
Sementara Marsudi Kepala Dinas Paertanian dan Hortikultura Kabupaten Ngawi menerangkan bahwa saat ini dinasnya sudah mengetahui adanya kabar kelangkaan pupuk di sebagian wilayah Ngawi tersebut. Marsudi mengatakan kalau kelangkaan pupuk tersebut akibat kios nakal. Pihaknya berjanji akan menindaklanjuti melalui Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida Kabupaten Ngawi.(nal/rev)
Baca Juga: Gubernur Khofifah Tinjau Inovasi Pertanian di Ngawi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News