NGAWI, BANGSAONLINE.com - Setumpuk pekerjaan bakal dihadapi pasangan incumbent Budi Sulistyono (Kanang) - Ony Anwar (OK) setelah dilantik menjadi Bupati-Wabup Ngawi periode 2016-2021. Salah satunya, menyuksesnya program Keluarga Berencana (KB). Demikian disampaikan Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Ngawi Indah Kusumawardhani saat ditemui dikantornya, Senin (14/12).
Mbak Danik-sapaan akrab Indah Kusumawardhani- menjelaskan masa kepemimpinan OK harus segera tancap gas merealisasikan sederet pekerjaan rumah yang belum rampung pada periode sebelumnya. Tidak terkecuali sesuai program yang ada di bidang penanganan BPPKB selama ini yang getol memperjuangkan suksesnya program Keluarga Berencana (KB).
Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP
“Saya kira apa yang sudah kita raih dari beberapa program sebelumnya harus dipertahankan, lebih-lebih prestasi itu terus ditingkatkan seperti program KB terutama menuju MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang-red). Tentunya itu dapat berhasil tidak lepas dari peran aktif bupati dan wakil bupati terpilih nantinya,” kata Danik.
Masa lima tahun sebelumnya, kata Danik, program unggulan BPPKB tidak lepas campur tangan peran bupati secara aktif menstimulasi program yang ada. Sehingga bermuara pada capaian prestasi yang didapat secara keseluruhan untuk Kabupaten Ngawi.
Danik optimis untuk ke depanya terkait realisasi program KB yang digadang selama ini. Bagaimanapun, realisasi program KB akan berhasil mendasar TFR angka setiap tahunya terus mengalami perubahan menuju angka ideal 2,0 seperti tahun 2010 – 2,06, 2012 – 2,40 dan terakhir data yang diperoleh pada 2013 – 2,19.
Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi
Masih kata Danik, pertambahan penduduk pada periode bonus demografi nanti ada beberapa faktor sesuai asumsinya yakni fertilitas (kelahiran), mortalitas (kematian) dan migrasi (perpindahan penduduk). Bicara kendala TFR diakuinya, persentase bagi pasangan KB yang memakai hormonal masih relative tinggi dibanding pemakaian MKJP.
“Seharusnya kalau dijumlah total angka MKJP harus lebih besar daripada hormonal. Dan itu nantinya menjadi dasar evaluasi kita. Harapanya jelas kepada pak bupati yang terpilih ini harus terus memacu kinerja kita dengan memberikan arahan yang terpogram,” pungkasnya. (nal/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News