BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Bencana banjir bandang mulai menerjang wilayah Bojonegoro. Kemarin (14/12) petang, hujan deras selama beberapa jam mengakibatkan tiga Kecamatan di barat Bojonegoro diterjang banjir bandang. Akibatnya, ratusan rumah terendam air juga fasilitas umum rusak.
Tiga kecamatan yang diterjang banjir bandang, yakni Kecamatan Kedewan, Kasiman dan Malo. Sejumlah anak sungai di wilayah tiga kecamatan tersebut tak mampu menampung derasnya air hujan selama hampir empat jam. Sehingga air meluber dan menggenangi rumah warga.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
Di Kedewan, banjir bandang menerjang sebagian wilayah Desa Beji. Tercatat sebanyak 70 rumah warga terendam air dengan ketinggian hingga 50 centimeter. Selain itu, banjir juga memutus jalur darat dan merusak jembatan penghubung antara Desa Kedewan dengan Beji.
Pada waktu yang sama, banjir bandang juga menyapu wilayah Desa/Kecamatan Kasiman. Sebanyak 20 rumah warga di Dusun Kasiman RT 04 RW 01 terendam air bercampur lumpur.
Sementara, di wilayah Kecamatan Malo, banjir bandang menerjang dan merendam 20 rumah warga Dusun Jetis, Desa Sumberrejo, dan 23 rumah warga di Dusun Pundong, Desa Tambakromo.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
"Banjir juga mengakibatkan jembatan Kedungpelem, penghubung antara Desa Petak dengan Desa Kliteh rusak parah hingga tidak bisa dilalui," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bojonegoro Sukirno, kemarin.
Dia mengungkapkan, terjadinya bencana banjir bandang diakibatkan curah hujan yang sangat tinggi di wilayah Kecamatan Kedewan. Beberapa anak sungai yang bermuara di Sungai Bengawan Solo tak mampu menampung air hujan.
"Beruntung, tidak ada koban jiwa dalam bencana kemarin. Kerugian materi masih didata dan dihitung pihak kecamatan setempat," terang Sukirno.
Baca Juga: Ribuan Rumah hingga Jalan Nasional Bojonegoro - Surabaya Tergenang Banjir
Saat ini, pihaknya masih melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan untuk melakukan pendataan terhadap jumlah kerugian. Juga melakukan beberapa upaya identifikasi dan penanganan, serta upaya antisipasi. "Sebab, tidak menutup kemungkinan banjir datang lagi. Apalagi curah hujan pada pertengahan Desember ini terus meningkat. Masyarakat perlu terus waspada," ungkapnya. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News