Belum Terima Dana BOS, 11 Sekolah di Surabaya Hutang Koperasi

Belum Terima Dana BOS, 11 Sekolah di Surabaya Hutang Koperasi ilustrasi

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 11 Sekolah Dasar (SD) di Surabaya belum menerima dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) triwulan ke-IV. Akibatnya, sebagian SD itu utang untuk menutupi beban biaya BOS siswa untuk biaya operasional sekolah.

Kepala Sekolah di sejumlah SD di Surabaya juga khawatir. Sebab, dana BOS periode Oktober-Desember itu akan hangus bila hingga akhir tahun ini belum juga cair.

Tiga dari 11 SD yang belum menerima dana BOS antara lain SDN Airlangga I, SDN Kertajaya I, dan SDN Sidomulyo I. Kepala Sekolah SD di atas memutuskan untuk mengadu ke Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya, Senin (28/12/2015).

Subandi, Kepala SDN Kertajaya I mengatakan, ada 1.044 siswa di sekolahnya yang seharusnya menerima dana BOS triwulan ke-IV itu. Karena tak segera cair, dia sempat berkonsultasi ke Dispendik Jatim beberapa waktu lalu.

Bukannya mendapatkan solusi, Subandi mengaku, justru mendapatkan sambutan yang kurang enak. "Katanya, "itu sistem pak. Nggak bisa cair,"" ujar Subandi menirukan staf Dindik Jatim kepada wartawan di Kantor Dispendik Kota Surabaya, Senin (28/12/2015).

Subandi menjelaskan, keterlambatan pencairan dana BOS triwulan ke-IV berkaitan dengan data pokok pendidikan (dapodik). Menurut staf Dispendik Jatim, tidak satu pun siswanya yang tercatat di dalam Dapodik SDN Kertajaya I. Padahal, Subandi mengaku sudah memperbarui Dapodik itu secara rutin setiap bulannya.

"Pencairan harusnya Oktober, kami sudah update Dapodik pada 21 September lalu," katanya. Namun, karena tidak ada satupun siswa yang tercatat, dana BOS triwulan ke-IV tidak diterima oleh sekolah.

Saat menyinkronkan Dapodik secara online, Subandi mengatakan sistem komputer sudah menyatakan seluruh data sudah tersinkronisasi. Tapi nyatanya, sampai sekarang dia belum melihat ada tanda-tanda Dana BOS itu cair.

Demi menutupi kekurangan akibat dana BOS, Subandi mengatakan, dia akhirnya berutang ke koperasi sekolah. "Karena tidak mungkin kami menarik uang dari wali murid," katanya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO