SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Rekontruksi pembunuhan mertua yang dilakukan oleh menantunya sendiri, di depan pasar Manyar Surabaya, Rabu (06/01) siang diwarnai caci maki keluarga korban yang tak terima atas pembunuhan yang dilakukan Angga.
“Dasar biadab. Sini kamu tak injak-injak mukamu. Dasar biadab kamu,” teriak kerabat korban penuh emosi dan tak terima atas perbuatan tersangka Angga.
Baca Juga: Polisi Bongkar Motif Janda Dibunuh Kekasih di Surabaya, Dipicu Surat Gadai Emas
Petugas Polsek Gubeng yang mengamankan jalannya rekonstruksi yang digelar Unit Resmob Polrestabes Surabaya ini berusaha meredam amarah kerabat korban dan warga yang menonton.
Rekontruksi pembunuhan yang dilakukan Angga (23) warga Jl. Rungkut Menanggal Harapan, terhadap mertuanya sendiri Murni (50) warga Jl. Barata jaya, Surabaya, berjalan dengan beberapa adegan.
Dimulai dari korban berangkat dari rumah hingga jenasahnya dibuang di kebun cengkeh, di Desa Ledug, Prigen, Kabupaten Pasuruan. Rekonstruksi juga dilakukan di Pasuruan untuk memperagakan pembuangan jenazah korban.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Kekasih Lindawati Tersangka Pembunuhan Janda di Ngaglik Surabaya
Dalam rekonstruksi ini terungkap fakta baru bahwa tersangka mengajak korban masuk ke dalam mobil dengan bujuk rayu akan membayar hutang. Karena tersangka memiliki hutang 30 juta rupiah.
Korban yang dikenal sebagai rentenir akhirnya mau masuk ke dalam mobil. Korban tak curiga mengingat tersangka adalah menantunya sendiri dan berjanji akan membayar hutang.
Adengan selanjutnya, korban dibawa ke parkiran depan rumah makan kosong di Jl. Manyar Kertoarjo. Di dalam mobil inilah awal petaka terjadi. Korban terlibat cek-cok dengan tersangka, sempat terjadi rebutan handphone, hingga selanjutnya korban dibunuh.
Baca Juga: Polisi Tunggu Hasil Autopsi Jasad Janda Dua Anak yang Tewas di Ngaglik Surabaya
Korban dibenturkan kepalanya ke dasboard mobil dan mencekik lehernya hingga kehabisan nafas. Dalam rekonstruksi terungkap juga bahwa pembunuhan keji ini dilakukan tersangka sendiri tanpa bantuan orang lain.
Rekostruksi sengaja digelar untuk mencocokkan pengakuan tersangka dengan berita acara pemeriksaan yang dilakukan penyidik serta keterangan saksi saksi yang telah diperiksa.
“Karena tubuh korban kecil dan tersangka tubuhnya besar memungkinkan tersangka menghabisi korban sendirian. Ini sekalian menepis dugaan kami sebelumnya kalau pembunuhan ini tidak dilakukan tersangka sendirian,” terang AKP Agung Pribadi di sela-sela rekonstruksi di Jl. Manyar Kertoarjo.
Baca Juga: Bocah SD Tewas di Kolam Renang Tak Berizin di Kalilom Surabaya, Pemilik Bantah Ada Kelalaian
Dari rekonstruksi ini terungkap pula bahwa tersangka telah merencanakan pembunuhan ini jauh jauh hari sebelumnya. Dia sengaja tersangka membujuk korban agar mau ikut semobil dengan dalih mau membayar hutang 30 juta rupiah.
"Tipu muslihatnya berhasil sehingga korban mau semobil dengan tersangka," tambah AKP Agung.
Apakah motif hutang piutang ini juga menjadi penyebab tersangka tega membunuh mertuanya sendiri selain motif masalah rebutan hak asuh anak? Saat ini petugas masih mendalaminya.
Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Adik Bunuh Kakak di Surabaya
Akibat gelar rekontruksi ini, sempat terjadi kemacetan lalu lintas di Jl. Manyar Kertoarjo. Banyak pengguna jalan ingin menyaksikan jalanya rekontruksi. Namun petugas dari Polsek Gubeng dan Sat Lantas Polrestabes Surabaya terus berusaha mencairkan kemacetan agar arus lalu lintas kembali lancar. (sby2/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News