BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Bau busuk yang berasal dari proyek minyak dan gas bumi (Migas) Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB PPEJ), Lapangan Sukowati di Desa Ngampel, Kecamatan Kapas Bojonegoro membawa korban. Sejumlah warga mengalami mual dan muntah-muntah setelah menghirup bau busuk tersebut, Minggu sore (17/1/2016).
Arif Rahman, salah satu warga Ngampel mengatakan jika bau itu sudah muncul sejak beberapa hari terakhir, namun baunya tidak sebusuk sore tadi. Sehingga warga yang menghirup langsung mengalami mual dan muntah-muntah.
Baca Juga: Gantikan JOB P-PEJ, Pertamina EP Asset 4 Operatori Lapangan Migas Sukowati
"Sangat menyengat baunya, mungkin ada kebocoran pipa gas di Pad A (tapak sumur Pad A JOB PPEJ,red)," jelasnya.
Sejumlah warga yang mengalami muntah-muntah di antaranya, Sulami (40), Sriani (45), mbah Jumirah (60), semuanya merupakan warga RT 01/01 Desa Ngampel, Kecamatan Kapas, Bojonegoro.
"Korban yang muntah dan lemas sudah ditangani pihak medis Petrochina kelihatannya," ujarnya.
Baca Juga: JOB PPEJ Fasilitasi Pelajar SMKN 5 Bojonegoro Praktek UKK
(Baca juga: Flaring JOB P-PEJ dan Blok Cepu di Bojonegoro terus Bermasalah, Kali Ini Timbulkan Bau Busuk)
Warga berharap pihak JOB PPEJ segera melakukan tindakan di lokasi munculnya bau tidak sedap itu. Sehingga jumlah korban yang mengalami mual tidak bertambah. "Kejadian seperti ini (muncul bau busuk,red) sudah sering terjadi, bahkan dulu satu warga dievakuasi ke luar desa," ungkapnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak JOB PPEJ belum bisa dikonfirmasi atas insiden munculnya bau tidak sedap dari lokasi Pad A JOB PPEJ Blok Tuban.
Baca Juga: JOB P-PEJ Bantu SMK Migas Bojonegoro Gelar UKK
Sebelumnya, Sabtu (16/1) lalu warga sudah mengadukan munculnya bau busuk itu kepada operator, juga sakaligus meminta kompensasi dampak aktivitas flaring tersebut. Usai menerima aduan warga, JOB PPEJ kemudian menggelar pertemuan warga sekitar.
Dalam pertemuan itu, Field Administration and Supperintendent (FAS) JOB P-PEJ Blok Tuban, Akbar Pradima mengatakan bahwa bau yang muncul itu tidak berbahaya.
Meski begitu, warga tetap tidak nyaman dengan bau busuk tersebut. Sucipto, salah satu warga menegaskan, dia dan warga lainnya meminta kepada pihak operator untuk segera memberikan kompensasi yang dikehendaki oleh warga desa Ngampel akibat bau tidak sedap yang ditimbulkan dari pembakaran Flaring di Pad A sejak November lalu. (nur/rev)
Baca Juga: Akhirnya DPRD Memediasi JOB PPEJ dengan Warga
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News