TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Gempolan Tulungagung geger. Gara-garanya, ada jamaah Ahmadiyah melaksanakan salat Jumat hanya 2 orang saja. Seorang bertindak sebagai imam dan satunya lagi jadi makmum.
Peristiwa itu terjadiJumat (15/1) lalu di Masjid Ahmadiyah di Desa Gempolan Kecamatan Pekel. Padahal, masjid itu sudah ditutup warga sejak 2013 silam. Untuk menghindari hal-gal yang tak diharapkan, Muspika bersama tokoh masyarakat serta 2 orang jamaah Ahmadiyah melakukan musyawarah di balai desa setempat, Senin (18/2).
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian
“Pemerintah desa bersama masyarakat kembali menolak aliran Ahmadiyah melakuan aktivitas di linggkungan kami, alasannya meresahkan warga karena tidak sesuai dengan kegiatan yang sehari-hari dilaksanakan oleh masyarakat di sini," kata Kepala Desa (Kades) Gempolan, Isroful Mustafa dengan nada lantang, kemarin.
Dijelaskan, pada tahun 2013 silam, sebenarnya sudah ada kesepakatan kalau Ahmadiyah tidak boleh melakukan aktifitas lagi di masjid Ahmadiyah itu. Kenyataannya, kesepakatan dilanggar karena jamaah Ahmadiyah kembali melakukan aktivitasnya.
"Mereka kita panggil di balai desa untuk membuat surat peryataan lagi,” imbuhnya.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
Sementara itu, Sekertaris Ahmadiyah Tulungagung Edi Susanto membantah kalau aktivitas jamaah Ahmadiyah meresahkan warga di Desa Gempolan meskipun ketuanya telah melakukan tandatangan pernyataan di hadapan semua Muspika Kecamatan Pakel dan beberapa unsur tokoh masyarakat.
"Tandatangan surat pernyataan karena dipaksa, sehingga takut. Jadi, mau gak mau bersedia," katanya.
Menurutnya, aktivitas yang dilakukan jamaah Ahmadiyah pada Jumat (15/01) lalu merupakan ibadah yang diartikan mendoakan semua umat dan bukan bertindak menyakiti orang lain. Untuk itu, Edi bersikukuh jika pihaknya akan terus berhubungan dengan masyarakat secara luas dengan ajaran yang dipegangnya.
Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi
"Yang jelas bukan melakukan tindakan anarkis, kan tidak salah. Kecuali di luar itu. Jemaah kami telah berkomitmen bahwa sesuatu yang merugikan orang banyak adalah tidak dibenarkan. Kami akan berdiri sendiri. Tidak ikut aliran lain seperti ISIS, FPI atau lainya," cetus Edy. (fer/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News