MALANG, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 20 anggota Pokjanal (Kelompok kerja operasional) mengikuti sosialisasi PSN, di Aula Kantor Dinas Kesehatan, Kota Malang, Kamis (28/1).
Mereka terdiri dari perwakilan PNS Kecamatan, Kelurahan dan tim PKK dari Kecamatan dan Kelurahan.
Baca Juga: RSUD Lawang Manfaatkan Anggaran DBHCHT untuk Tingkatkan Fasilitas Kesehatan
"Melalui PSN (pemberantasan sarang nyamuk), pemahaman fogging maupun pengertian tata cara pemberian Abate di bak mandi," kata Kepala Dinkes Kota Malang dr Asih Tri Rachmi, dalam sambutannya.
Dia mengatakan, sejauh ini masyarakat kurang menyadari dan memahami pentingnya penggalakan PSN usai difogging, maupun tanpa fogging. Sebab PSN sendiri memiliki dampak positif dan hasilnya bisa meminimalisir jentik (uget-uget) nyamuk DBD di berbagai tempat, yang bersinggungan dengan air, baik berupa bak mandi, tong air, ban bekas ditempat permainan sekolah, pot bunga dan masih banyak lagi tempat lainnya.
Masih kata mantan Staf ahli Pemkot Malang, bahwa pengasapan nyamuk yang biasa disebut fogging itu merupakan langkah sementara, pasalnya, nyamuk yang diasap itu adalah nyamuk kategori besar.
Baca Juga: Bupati Malang Minta Semua Fasilitas Kesehatan Lebih Proaktif Layani Pasien
Kepala Bidang P2PL Dinkes Kota dr. H Khusnul Mua'rif menambahkan, sepanjang tahun 2015, 57 kelurahan senantiasa endemis berpotensi terjangkiti DBD. "Itu terpetakan endemis di 44 kelurahan, 12 kelurahan merupakan sporadis, dan 1 kelurahan adalah potensi plus terkena kasus DBD pada tahun 2010, yakni Kelurahan Wonokoyo Kecamatan Kedungkandang," jelas Khusnul. Tambah Khusnul, untuk penanggulangannya pun tidak bisa dilakukan oleh Dinkes sendiri, melainkan secara kebersamaan segenap elemen masyarakat.
"Selama tahun 2015 ini, sudah 3 orang warga Kota Malang meninggal dunia akibat serangan DBD, disusul bulan Januari 2016, 1 orang juga meninggal dunia, dengan penyakit yang sama," terang dr.Khusnul sapaan dr H Khusnul Mua'rif. (iwa/thu/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News