Golkar Baru Siap Dideklarasikan, Didukung 520 DPD Loyalis Agung Laksono

Golkar Baru Siap Dideklarasikan, Didukung 520 DPD Loyalis Agung Laksono Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly saat melakukan konpers mengenai kisruh Partai Golkar di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Kamis (28/01). foto: merdeka.com

"Kami tidak pernah meminta restu beliau (Agung). Karena bagi kami sejak dicabutnya Munas Ancol, kami menghormati Pak Agung. Jadi hubungan kami dengan Pak Agung itu orangtua kami. Tapi kami sudah menyampaikan maksud kami," kata Samsul, Kamis (28/1).

Samsul juga meminta maaf kepada Agung karena akan mendirikan partai baru dengan memboyong sekitar 520 DPD kabupaten kota. "Mohon maaf kepada Pak Agung, kami mungkin akan berbeda pendapat dalam hal penyelesaian konflik di Partai ini," tuturnya.

Namun Samsul menjelaskan, bahwa tak masalah ada Munas Bersama versi kubu Agung atau Munaslub versi kubu Aburizal Bakrie. Dia juga menerangkan akan membuat partai barunya bergabung lagi jika diperbolehkan ikut Munas.

Sebab ketika Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly memperpanjang kepengurusan hasil Munas Riau, maka 520 DPD tak sah secara hukum.

"Kalau bagi Munas-nya silakan saja. Kami tidak mempermasalahkan Munas, yang kami permasalahan adalah pesertanya. Pesertanya harusnya dari kedua belah pihak, 520 kota kabupaten yang berasal dari (hasil Munas) Bali, 520 yang berasal dari (hasil Munas) Ancol. Dipersatukan," ujarnya.

Sedangkan terkait lahirnya SK Riau, Samsul dengan beberapa rekannya baik kader maupun Partai Indonesia akan menggeruduk kantor Yasonna. Dia akan menuntut agar Yasonna membatalkan penghidupan kembali SK Munas Riau.

"Kami akan melayangkan gugatan kepada Menkum HAM minggu depan. Gugatan hukum. Karena menerbitkan SK Riau ini berlawanan dengan hukum, berlawanan dengan undang-undang partai politik.

Melahirkan partai itu harus melalui Munas, tidak ada istilah perpanjangan. Harusnya Menkum HAM itu kacamata kuda, yang jadi acuan bukan politik. Ini Menkum HAM diajak berpolitik, enggak boleh dong. Kita akan tuntut membatalkan SK Munas Riau, kita akan gugat," ungkapnya.

Samsul juga berjanji segera mendeklarasikan partai baru pecahan itu pada 10 hari mendatang. "Bentuk perlawanan kami ialah menyelamatkan 520 kabupaten kota plus kader yang militan, yang selama ini turut berjuang menegakkan konstitusi di Partai , maka kami bersepakat mendeklarasikan Partai Indonesia," kata Samsul.

Menurut Samsul, partai baru tersebut akan memakai logo yang sama dengan Partai . Akan tetapi, dipasang background bendera merah putih sebagai lambang Indonesia. Dia berharap agar logo tersebut diperbolehkan oleh Menkum HAM Yasonna Hamonangan Laoly.

"Sebetulnya ini sudah lama kami persiapkan karena kami sebagai kader kan tidak ujug-ujug lahir ini. Ada proses sehingga kami berpikiran memang harus ada wadah yang memang tidak lagi terlibat dalam konflik ini. Karena konflik ini menurut kami akan panjang," tuturnya.

Samsul menegaskan bahwa inisiator dari partai baru pecahan kubu Agung tersebut banyak dan rata-rata merupakan kader menonjol di daerah. Namun dia enggan menyebutkan satu per satu nama-nama tersebut. "Karena teman-teman kami yang sedang bekerja mempersiapkan ini juga kami lindungi jangan sampai ada hal-hal yang mengganggu persiapan deklarasi ini," ujarnya.

Sejauh ini menurut Samsul, pihaknya tengah menggalang massa. Dia berharap secara bulat 520 DPD tingkat kabupaten dan kota menyatu dengan partai baru tersebut. "Tapi memang ada satu atau dua di perjalanan yang terpengaruh atau dipengaruhi. Tapi buat kami gak masalah. Karena kami partai baru tapi masih muka lama, masih Partai ," dalihnya.

Samsul yakin bahwa apapun yang tengah diproses oleh kedua kubu Partai , tak akan bisa memutus mata rantai konflik. Menurutnya perpecahan itu akan tak kunjung usai.

"Perjalanan panjang ini selama satu tahun bagi kami sangat melelahkan di daerah, dalam ketidakpastian. Sehingga kami berharap Partai di pemilu 2019 saran kami kader kami yang telantarkan ini, bagaimana cara menyelamatkan, ya kami siapkan wadah yang baru," pungkasnya. (mer/tic/kcm/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO