GRESIK, BANGSAONLINE. com - Hujan deras disertai angin kencang yang melanda kawasan Kecamatan Driyorejo Kabupaten Gresik, membuat bangunan SDN 1 Cangkir Kecamatan Driyorejo ambruk akhir pekan lalu.
Saat musibah terjadi, kepala sekolah dan guru di lembaga pendidikan yang berada di wilayah Gresik selatan tersebut sedang rapat. Setidaknya, satu ruang kelas dan satu ruang guru di SDN tersebut rusak parah. Lima guru pengajar terpaksa dilarikan ke Puskesmas Driyorejo untuk mendapatkan perwatan lantaran tertimpa plafon gedung sekolah tersebut.
Baca Juga: Pemprov Jatim Tuntaskan Perbaikan Fasum Terdampak Gempa Bumi di Pulau Bawean
Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Kabupaten Gresik, Mahin, Spd membenarkan kejadihan tersebut. Dia sudah mendapatkan laporan kalau SDN 1 Cangkir ambruk.
"Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa, cuma lecet-lecet dan sudah mendapatkan perawatan dari Puskesmas, setelah itu pebolehkan pulang," ujar Mahin, Senin(8/2).
Mahin menambahkan, ambruknya bangunan sekolah tersebut selain adanya angin kencang, bangunan tersebut juga sudah tua termakan usia. Bangunan SDN tahun ini sudah dijadwalkan untuk direnovasi. "Sebetulnya tahun ini kita sudah jadwalkan untuk direnovasi dan itu sudah disetujuhi tinggal menunggu pengerjaan. Kami akui kondisi bangunan tersebut juga sudah waktunya untuk direnovasi," terang dia.
Baca Juga: Korban Gempa Bumi di Pulau Bawean Gresik Keluhkan Bantuan, Apa yang Terjadi?
Semenatara ke lima guru terluka akibat tertimpa atap tersebut di antaranya, Yaya Mariana S.Pd. Dia mendapatkan satu jahitan. Yunita Fredianti, mengalami luka memar. Hj. Suwartini, mengalami luka memar di kepala. Murdono, dan Nur Sa'adah, keduanya mengalami luka di bagian punggung.
Menurut Yuni Wulandari, ke lima orang guru tersebut saat kejadian tengah mengikuti rapat. Tiba tiba terdengar suara dari atap gedung tersebut. Tidak selang lama, atap ambruk. Mereka pun langsung berhambuaran lari meninggalkan ruangan.
Guru kelas SDN 1 Cangkir ini menjelaskan, peristiwa naas itu terjadi sekira pukul 11.30 WIB. Waktu itu semua guru berkumpul di ruang guru untuk mengikuti rapat. Nah, ketika kepala sekolah memberikan sambutan kejadihan itu terjadi. Mereka langsung berhamburan setelah mendengar bunyi atap akan ambruk.
Baca Juga: TNI AL Gelar Bakti Sosial untuk Warga Bawean, Pj Gubernur Jatim Pastikan 2 Hal ini
“Bahkan, ada guru yang baru menyantap makanan dan belum sempat minum teh di mejanya langsung lari keluar ruang menyelamatkan diri setelah mendengar bunyi kayu patah dari atas plafon,” terang Yuni.(hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News