BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Ketinggian air Sungai Bengawan Solo di wilayah hulu Ngawi dan Madiun saat ini dikabarkan siaga merah. Itu berdasarkan laporan dari BPBD Ngawi dan Madiun kepada BPBD Bojonegoro, Jumat pagi (12/2/16).
Bahkan, sistem peringatan dini (early warning system) banjir yang terpasang di Bengawan Solo Madiun telah menyala. Itu tandanya bahwa Bengawan Solo mengalami siaga merah atau siaga III.
Baca Juga: Rawan Banjir, 4 Kecamatan di Bojonegoro Ditetapkan Kampung Siaga Bencana
"Sejak tadi malam kami sudah menerima laporan itu, intinya kami dimintai waspada, karena wilayah hulu sedang siaga merah," ujar Sekretaris BPBD Bojonegoro, Nadif Ulfia.
Tingginya debit air di wilayah hulu itu akan mengalir ke wilayah hilir, yakni Bojonegoro, Lamongan dan Gresik. Sejak pagi tadi permukaan air Sungai Bengawan Solo di wilayah Bojonegoro juga sudah naik.
"Saat ini di papan duga Taman Bengawan Solo Bojonegoro sudah menunjukkan angka 13.15 (di atas permukaan air laut) atau siaga satu. Diperkirakan air akan terus naik hingga nanti malam," terangnya.
Baca Juga: Pemkab Dituding Tak Peka, Peneliti Lingkungan Sebut Bojonegoro Sedang Krisis Iklim
Pihaknya mengimbau masyarakat Bojonegoro khususnya yang tinggal di bantaran Bengawan Solo untuk waspada banjir susulan melubernya air sungai terpanjang di pulau Jawa itu. Saat ini pihak BPBD membuka tiga pintu air di wilayah kota. Itu untuk mengantisipasi masuknya air ke wilayah dalam kota.
Sebelumnya, banjir Bengawan Solo di Bojonegoro menggenangi sedikitnya 634 desa yang tersebar di 11 Kecamatan. Akibatnya, ratusan hektare tanaman padi juga terendam. Banjir kemarin menyebabkan kerugian mencapai Rp 400 juta rupiah. (nur/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News