SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Memasuki akhir minggu kedua Februari 2016, harga beras di Jawa Timur khususnya di pasar beras Bendul Merisi Surabaya cenderung stabil di kisaran Rp 9.000-12.000/kg.
Harga beras kelas medium IR 64 sebelumnya rata-rata Rp 9.500-10.000/kg kini turun menjadi Rp 9.000-9.600/kg dan beras premium Bengawan, Pandan Wangi Rp 11.500/kg serta beras premium Mentik Wangi Rp 12.000/kg.
Baca Juga: Tinjau Gudang Bulog di Sidoarjo, Pj Gubernur Adhy: Stok Beras Jatim Aman hingga 6 Bulan
Kepala Seksi Bina Pasar dan Distribusi Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Jawa Timur, M Hamid Pelu di kantornya, Jumat (12/2) mengatakan, harga beras dan kebutuhan bahan pokok lainnya memasuki akhir minggu kedua Februari 2016 di Jawa Timur rata-rata stagnan stabil.
Untuk menstabilkan harga beras, Bulog Divre Jawa Timur di Surabaya mengadakan operasi pasar beras (OP) dengan harga Rp 8.100/kg dan gula pasir Rp 12.000/kg. Di Surabaya OP beras dan gula pasir dijual di depan Kantor Bulog Jl A.Yani Surabaya.
Ketua Paguyuban Pedagang Beras Pasar Beras Bendul Merisi, Sudarno saat dikonfirmasi di sekretariatnya Pasar Beras Bendul mengatakan, harga beras memasuki Februari mulai turun dan sampai sekarang cenderung stabil.
Baca Juga: Gubernur Khofifah Launching Penyaluran Bantuan Pangan Pemerintah Tahap II di Sidoarjo
Daya beli masyarakat/konsumen setiap hari pasar beras Bendul Merisi Surabaya tetap ramai dikunjungi masyarakat khususnya para pedagang beras dari Surabaya dan sekitarnya. Pedagang beras di Pasar Beras Bendul Merisi rata-rata setiap pedagang bisa menjual 1,5 - 2,5 ton/harinya.
Kata Sudarno, beras yang dijual pedagang beras di Bendul Merisi didatangkan langsung dari petani dan penggilingan beras dari sentra-sentra penghasil beras di kabupaten-kota Jawa Timur seperti Lamongan, Madiun, Jember, Banyuwangi dan Situbondo sekitarnya.
Dengan mengambil langsung dari petani, maka harga beras di pasar beras Mendul Merisi harganya lebih murah dibanding dengan di pasar rakyat dan pasar modern.
Baca Juga: Pemprov, Bulog, dan Pemda se-Jatim Operasi Beras, Khofifah: Penguat Daya Beli Masyarakat
Menurut dia, harga beras di Jawa Timur cenderung turun karena di beberapa daerah sudah memasuki masa panen padi. Pada musim panen dipastikan harga beras akan turun, tetapi harga beras di luar Jawa Timur cenderung masih tinggi
Perlu diketahui, Provinsi Jawa Timur jadi salah satu penyangga pangan di nasional. Produksi beras Jawa Timur selain untuk dikonsumsi sendiri juga untuk memenuhi kebutuhan beras provinsi lain di Indonesia seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, NTB, NTT dan Indonesia Timur.
Menurut data BPS pada Angka Ramalan (ARAM) II, produksi padi Jawa Timur pada 2015 sebesar 13,05 juta ton Gabah Kering Giling (GKG) setara beras 8 juta ton lebih. Jika dibandingkan dengan produksi Padi Angka Tetap (ATAP) 2014 sebesar 12,40 juta ton terjadi kenaikan produksi sebanyak 657,46 ribu ton atau naik 5,30 persen. (sby7/dur)
Baca Juga: Stabilkan Harga Beras di Pesantren, Bulog Divre Jatim dan IPI Teken Kerja Sama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News