MOJOKERTO (bangsaonline) –Warga yang tinggal di berada lereng gunung, misalnya kawasan Pacet diharapkan waspada akibat tingginya intensitas hujan akhira-akhir ini. Sebab kawasan itu dinilai hampir 70 persen rawan longsor.
Camat Pacet Mohammad Rifai,mengatakan, hampir 70 persen wilayah di Kecamatan Pacet rawan longsor. Ini karena berada di lereng pegunungan dan perbukitan. “Masyarakat tetap diminta waspada dan hati, terutama saat cuaca buruk dan musim hujan seperti sekarang,” kata Rifai, Senin (5/5/2014).
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi mengatakan, pihaknya tetap waspadai potensi hujan yang masih bisa terjadi di wilayah Mojokerto. “Untuk memantau perkembanga cuaca, BPBD tetap berkoodinasi dengan pihak Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG),” ujar Tanto.
Baca Juga: Mas Dhito Janji Kembalikan Kejayaan Wisata Gunung Kelud
Menurutnya, paska longsor di Dusun Mrasih Desa Kemiri Pacet, kewaspadaan lebih ditingkatkan. Sebab wilayah di Kabupaten Mojokerto banyak yang masuk kategori rawan bencana alam. Selain Desa Kemiri, desa-desa yang dinyatakan rawan longsor diantaranya Gumeng, Cembor, Nogosari, Padusan dan Desa Pacet sendiri.
Selain pegunungan di kawasan Pacet, pegunungan Anjasmoro yang melintang dari Pacet hingga Bareng Jombang juga menebar ancaman longsor. Kecamatan Gondang dan Jatirejo merupakan wilayah yang di bawah Anjasmoro. Di Gondang, Desa Ngembat merupakan desa yang paling terancam. “Karena itu, kami sudah meminta agar masyarakat di sana lebih waspada. Dan jika terjadi hujan lebat dengan jangka waktu yang berjam-jam, hendaknya meninggalkan lokasi pemukiman untuk pindah ke daerah yang lebih aman,” himbau Tanto.
Untuk itu, lanjut dia, pihaknya juga telah menyiapkan beberapa pos pantau untuk mengingatkan warga sekitar agar lebih waspada. “Untuk mengantisipasi bencana alam ini kita telah berkoordinasi dengan tim Satlak Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) kabupaten, kecamatan dan desa serta menugaskan beberapa orang untuk melakukan pemantauan jika sewaktu-waktu terjadi bencana. Dan kita standby 24 jam,” jelasnya. Selain itu, pihaknya telah menyiapkan beberapa tempat yang bisa dijadikan alternatif untuk memobilisasi massa jika sewaktu-waktu terjadi kerawanan tersebut.
Baca Juga: Antusias Emak-Emak di Pacet Sambut Paslon Mubarok, Gus Barra Paparkan Program Pro-Kerakyatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News