Tiga Desa di Sumenep ini Warganya Tidur di Kasur Pasir, Diyakini Sembuhkan Penyakit

Tiga Desa di Sumenep ini Warganya Tidur di Kasur Pasir, Diyakini Sembuhkan Penyakit Salah satu warga tampak santai di atas hamparan pasir. foto: rahmatullah/ BANGSAONLINE

SUMENEP, BANGSAONLINE.com – Tidur di atas ranjang dengan kasur kapuk sudah biasa. Namun jika tidur di atas kasur berbahan butiran pasir, tidak semua orang melakukannya. Di Kabupaten , terdapat tiga desa yang sudah terbiasa tidur di atas kasur pasir, maksudnya pasir beneran, yakni Desa Dapenda, Desa Legung Timur, dan Desa Legung Barat, ketiganya ada di Kecamatan Batang-batang. Tradisi ini sudah menjadi kebiasaan sejak nenek moyang masyarakat tersebut.

Pasir yang digunakan untuk tempat tidur ini merupakan pasir pilihan yang didapatkan warga dari bibir pantai desa setempat. Pasir pilihan itu ditempatkan di sudut kamar rumah maupun di ruang istirahat, serta di dapur.

Sebenarnya warga itu bukan tidak memiliki kasur kapuk dan lainnya. Tapi warga yang menyoritas berprofesi sebagai nelayan ini lebih memilih tidur di atas kasur pasir untuk menghilangkan lelah. Mereka menganggap tidur di atas pasir bisa lebih nyenyak dibanding kasur pada umumnya. Selain itu, mereka juga meyakini tidur di atas pasir bisa menyembuhkan penyakit rematik dan pegal linu.

Salah satu warga, Mohammad Riski, memaparkan tidur di atas pasir sudah tidak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hal itu terjadi karena sedari kecil sudah terbiasa tidur di atas pasir. Apalagi jika dibandingkan dengan kasur kapuk, kasur pasir dirasa lebih lembut.

“Ya... pokoknya tidur di atas pasir tidak bisa ditandingi kasur apa pun. Kalau tidak percaya, silakan dicoba,” paparnya, Jum’at (26/2).

(Aktivitas warga di sana sehari-harinya juga dilakukan di atas pasir. Tampak mereka sedang cangkruk)

Rata-rata warga di sana begitu ramah. Mereka tidak segan memberikan izin kepada siapa pun yang datang untuk merasakan nikmatnya kasur pantai. Tapi untuk pergi ke sana, membutuhkan waktu yang agak lama. Jika berangkat dari keramaian Kota, membutuhkan waktu sekira 45 menit. Jarak yang harus ditempuh untuk tiba di lokasi sekitar 31 kilometer dari keramaian Kota. Meski begitu, lelah akan segera terobati ketika badan sudah menggeliat di atas kasur pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Pengangkut BBM Terbakar di Pelabuhan Gayam Sapudi Sumenep':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO