JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Ratusan warga Dusun Colo, Desa Sumberingin, Kecamatan Kabuh, Jombang memdadati tempat pemakaman umum setempat, Rabu (2/3/2016). Mereka penasaran dan ingin menyaksikan proses pembongkaran makam Lasiman (35), warga Dusun Colo yang diduga menjadi korban pembunuhan.
Untuk mengantisiapasi membludaknya warga, petugas memasang garis polisi di sekitar makam. Selain itu, tepat di kuburan Lasiman dipasang tenda lengkap dengan tirai. Sehingga proses pembongkaran gundukan tanah merah itu tidak bisa terlihat secara langsung.
Baca Juga: Bayi Perempuan Ditemukan Meninggal Terapung di Saluran Air Mojowarno Jombang
Bagio (43), kerabat korban mengatakan, pembongkaran jasad itu memang permintaan dari keluarga. Pasalnya, meninggalnya bapak dua anak itu tidak wajar. Lasiman diduga dianiaya oleh Wahyudi (45), yang tak lain tetangganya sendiri. Namun Wahyudi mengelak tudingan itu. Dia justru menyebarkan berita bahwa Lasiman meninggal karena menenggak minuman keras.
Lasiman dikebumikan pada 16 Februari 2016. Awalnya, keluarga korban tidak mepermasalahkan meninggalnya Lasiman. Namun seminggu setelah itu, keluarga melapor ke polisi. Mereka yakin, proses tewasnya Lasiman tidak wajar.
"Makanya kami dari keluarga ikhlas dengan dilakukannya makam tersebut. Kami juga setuju jasad Lasiman diotopsi untuk kepentingan penyidikan," ujar Bagio.
Baca Juga: Pembunuh Wartawan di Jombang Divonis 18 Tahun Penjara
Kasatreskrim Polres Jombang AKP Wahyu Hidayat turun langsung ke lapangan untuk memimpin jalannya pembongkaran makam. Menurut Wahyu, pihaknya juga melibatkan tim dokter forensik dari RS Syaiful Anwar Malang. Dengan adanya otopsi tersebut, lanjut Wahyu, penyebab meninggalnya korban semakin jelas.
"Berdasarkan pemeriksaan, pelaku sempat memukul korban. Setelah itu korban roboh dan dilatikan ke rumah sakit. Sehari menjalani perawatan, korban akhirnya meninggal. Kasus ini baru dilaporkan setelah seminggu korban dimakamkan," pungkas Wahyu. (ony/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News