Pacitan Miskin Kedelai dan Daging, harus Datangkan dari Luar Daerah

Pacitan Miskin Kedelai dan Daging, harus Datangkan dari Luar Daerah Mulyadi, Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Kabupaten Pacitan, mengatakan optimistis stok pangan di Pacitan masih cukup aman. foto: yuyun/ BANGSAONLINE

PACITAN, BANGSAONLINE.com – Angka produksi sejumlah komoditas bahan pangan di Kabupaten , masih jauh tertinggal dengan angka rata-rata konsumsi masyarakat. Sebut saja seperti kedelai, yang sampai saat ini masih harus mengimpor dari luar daerah.

‎Kepala Kantor Ketahanan Pangan, Kabupaten , Mulyadi, mengatakan, kebutuhan masyarakat akan bahan baku pembuatan tempe serta tahu tersebut memang cukup tinggi. Sehingga wajar kalau produksi kedelai memang masih jauh tertinggal dengan angka rata-rata konsumsi masyarakat.

"Kebutuhan kita masih bertengger dikisaran 33.000 ton. Sementara sasaran produksi kita yang ditetapkan Pemerintah Provinsi Jawa-Timur, hanya sekitar 4.482 ton ose," katanya, Kamis (3/2/2016).

Selain kedelai, mantan Kepala Bagian SDA, Setkab itu juga menyebut, masih minimnya produksi daging‎. Seperti daging unggas, ayam serta sapi, yang selama ini masih didatangkan dari sejumlah daerah. "Kebutuhan akan daging juga sangat tinggi. Hingga penghujung tahun 2015 lalu, kebutuhan daging di masih mencapai 163 ton," jelasnya.

Mulyadi mengungkapkan, meski ada beberapa komoditi bahan pangan yang belum berimbang dengan rata-rata konsumsi, akan tetapi pihaknya optimistis stok pangan secara umum, masih relative aman. Terlebih, dengan adanya sasaran target produksi yang ditetapkan Pemprov Jatim, akan menjadi stimulus para pihak dalam mengupayakan keberhasilannya.

‎"Sasaran target yang ditetapkan Pemprov Jatim, untuk komoditas padi sebesar 169.594 ton gabah kering giling," tuturnya pada awak media.

Selain padi, lanjut dia, jagung sebesar 109.475 ton pipilan kering (PPK). Dari komoditas sayuran, seperti cabe besar yang ditetapkan sebesar 47 ton, dan cabe rawit sebesar. 51 ton. "Kami optimistis, target tersebut akan terlampaui meski kondisi iklim tengah tidak bersahabat seperti ini," sergah Mulyadi.

Lebih lanjut, pejabat asal Padang itu mengungkapkan, dari beberapa data diatas, pihaknya menyimpulkan, ketersediaan bahan pangan di sejauh ini masih cukup aman. Seperti halnya gabah kering siap giling, yang diklaim masih menyisakan sekitar 40.000 ton hingga akhir tahun lalu. "Stok tersebut akan terus bertambah, sepanjang petani tidak menjual gabah keringnya ke pasar," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO