Terlibat Pengeroyokan, Satu Siswa UN Dikawal Polisi

MOJOKERTO (BangsaOnline) – SN (16), terpaksa menjalani Ujian Nasional (UN) hari ke dua SMP sederajat dengan kawalan polisi. Sebab siswa kelas IX MTs Gondang di Mojokerto itu diduga kuat terlibatpengeroyokan hingga menewaskan Kristianto (23).

Kasat Reskrim Polres Mojokerto AKP I Gede Suartika membenarkan salah seorang pelaku pengeroyokan yang menewaskan Kristianto masih duduk di bangku kelas IX SMP. "Satu dari 21 pelaku yang dudah kita tangkap siswa SMP. Tadi pagi dijemput anggota Polsek Dlanggu di rumahnya dan diantar mengikuti UN di sekolahnya," ungkap Gede kepada wartawan, Selasa (6/5/2014).

Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Mojokerto Terima 11 Aduan Dugaan Pelanggaran Pemilu, 1 Perkara Ditangani Kejari

Informasi yang dihimpun menyebutkan,penganiayaan itu bermula usai melihat konser dangdut di lapangan Desa Mojokarang, Dlanggu, Senin (5/5/2014). Aksi pengeroyokan ini dipicu permusuhan lama antara pemuda Desa Kalen dan Mojokarang.

Saat kejadian, korban Kristianto mengantar temannya, Sulaiman ke Desa Mojokarang, dengan mengendarai Kawasaki Ninja. Tanpa basa-basi, saat melintas di jalanan Desa Mojokarang, para pelaku melempari korban hingga terjatuh dari sepeda motornya. Sulaiman yang dibonceng korban, berhasil menyelamatkan diri. Namun Kristianto yang tak sempat melarikan diri menjadi bulan-bulanan para pelaku.

Sementara Kasman (54), ayah SN mengaku terkejut saat mengetahui anaknya ditangkap polisi. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang kebun di Taman Safari Prigen, Pasuruan ini baru mengetahui perbuatan putranya pagi tadi setelah ditelpon keluarganya. "Anak saya mengaku tidak terlibat memukuli korban. Dia (SN) bilang hanya melempari sepeda motor korban, itupun karena disuruh temannya," ujar Kasman kepada wartawan di Satreskrim Polres Mojokerto, Selasa (6/5/2014).

Baca Juga: Sambut Pilkada Serentak, Polsek Jetis Geber Pelatihan Linmas

Kasman mengaku cemas atas masa depan putranya yang saat ini menjalani UN di sekolahnya. Dia khawatir, keterlibatan putranya dalam aksi pengeroyokan itu bisa membuatnya tidak lulus UN. "Anak saya sudah selesai ujian hari ini di sekolahnya, ini saya disuruh membawakan seragam sekolah untuk besok dan baju ganti anak saya. Mudah-mudahan anak saya tidak terlibat pengeroyokan sehingga bisa lulus ujian," harapKasman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO