Acungkan Jari Tengah ke Foto Panglima Soedirman, Pelajar Muhammadiyah Dikecam

Acungkan Jari Tengah ke Foto Panglima Soedirman, Pelajar Muhammadiyah Dikecam Foto unggahan akun Gopenx All Well. Dalam foto itu sang pemilik akun mengacungkan jari tengah ke foto Panglima Besar Jenderal Soedirman.

BANGSAONLINE.com - Siapa yang tak kenal dengan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Dia menjadi sosok pemimpin yang amat disegani TNI atas perannya memperjuangkan kemerdekaan dan melawan Belanda.

Salah satu sepak terjangnya yang paling dikenang adalah kepemimpinannya menghadang laju balatentara sekutu dan NICA dalam Palagan Ambarawa. Dia sukses memukul mundur pasukan penjajah dan menunjukkan bahwa TNI merupakan lawan sebanding.

Baca Juga: Viral Pernyataan Babe Haikal Terkait Sertifikasi Halal, Mahfud MD Beri Tanggapan Menohok

Sayangnya, kiprah Soedirman ternyata tak sepenuhnya dirasakan kaum muda di tanah air. Bahkan ada yang menghina Panglima TNI paling pertama tersebut.

Akun Facebook bernama Gopenx All Well secara terang-terangan menampilkan fotonya sedang menghina foto Jenderal Soedirman yang sedang memberikan penghormatan. Pemilik akun tersebut malah mengacungkan jari tengahnya sembari tertawa. Dia tampak bangga melakukan hal itu. Pelaku sekaligus pemilik akun Gopenx Alwell diketahui merupakan pelajar MTs Muhammadiyah 03 Bandingan, Kecamatan Kejobong, Purbalingga, Jawa Tengah.

Petugas Kepolisian Resor (Polres) Purbalingga beserta Komandan Rayon Militer (Koramil) Kaligondang kemudian menelusuri pemilik akun Facebook tersebut. Dari hasil penelusuran yang dilakukan petugas, diketahui pemilik akun Gopenx Alwell merupakan JI, siswa kelas VII yang bertempat tinggal di Desa Penolih Kecamatan Kaligondang.

Baca Juga: Siswa MTsN Kota Pasuruan Juara 1 MYRES Nasional, Mas Adi: Anak Muda yang Harumkan Daerah

"Senin kemarin, kami mendatangi rumah pelaku bersama Komandan Koramil untuk mengetahui alasannya. Saat ditanya, anak tersebut mengaku tidak ada maksud untuk melecehkan Jenderal Besar Soedirman," kata Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Kaligondang, Ajun Komisaris Polisi SS Udiyono, Selasa (15/3).

Saat ditemui petugas, pemilik akun mengaku menyesali perbuatannya. Kepada petugas, dia mengaku perbuatannya tersebut dilakukan lantaran kesal karena tidak diberi uang jajan saat akan bermain bersama temannya. Kemudian, secara spontan, JI menuangkan kekesalannya dengan melakukan foto tersebut di Monumen Jenderal Soedirman pada Rabu (9/3).

"Kemudian, dia mengunggahnya pada Minggu (13/3) pagi sekitar pukul 08.00 WIB. Setelah mengunggahnya, JI kemudian dimarahi teman dan gurunya, karena tidak menyadari perbuatannya memancing reaksi dari seluruh masyarakat Indonesia," jelasnya.

Baca Juga: Aura Kekuasaan Jokowi Meredup, Ini Dua Indikatornya

Kemudian, sekitar pukul 16.00 WIB pada hari yang sama, JI kemudian menurunkan foto tersebut dan menutup akun Facebook-nya. Kepada petugas yang datang, JI mengakui kesalahannya dan akhirnya membuat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya.

"Dalam pernyataannya, dia mengakui kesalahannya dan meminta maaf ke teman dan seluruh bangsa Indonesia serta teman Facebook-nya yang telah melihat postingan tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya," ujarnya.

Diakui Udiyono, Polres Purbalingga mendapat aduan tersebut dari berbagai akun media sosial terutama Facebook. Kebanyakan netizen yang melapor meminta kepada Polres Purbalingga untuk menyelesaikan soal tersebut.

Baca Juga: Tanda-Tanda Kiamat: Cuek, Tak Punya Malu, Orang Tak Pantas Ditokohkan tapi Ditokohkan

"Semua keluhan dan aduan tersebut disampaikan melalui akun Facebook Polres Purbalingga yang kemudian diteruskan ke Kapolres Purbalingga. Setelah itu, Kapolres memerintahkan kepada kami untuk menelusurinya dan segera menindaklanjutinya. Dengan adanya penyesalan tersebut, kami nyatakan kasus ini selesai," jelasnya.

Meski demikian, aksi pelajar tersebut membuat miris dan menjadi cerminan anak muda di Indonesia tidak menghormati pahlawannya sendiri. Padahal Jenderal Soedirman adalah salah satu orang yang benar-benar menentukan nasib Republik Indonesia. Dia memilih bergerilya dalam keadaan sakit paru-paru, daripada menyerah pada Belanda.

Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta, dan sejumlah menteri ditawan saat Belanda menggelar agresi kedua tanggal 19 Desember 1948 ke Kota Yogyakarta. Tapi Soedirman memilih bertempur. Dia kobarkan perang gerilya semesta. Membuktikan TNI tetap ada pada dunia internasional.

Baca Juga: Selain Lagu Nasional, Inilah 10 Track yang Cocok Meriahkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI

Soedirman adalah satu dari tiga jenderal besar TNI. Setiap tahun, TNI AD melakukan napak tilas untuk mengenang perjuangan sang panglima.

Tak cuma itu, masyarakat Jepang ternyata sangat menghormati Jenderal Soedirman. Sampai ada patung sang jenderal dibangun di depan Kementerian Pertahanan Tokyo.

Patung Jenderal Soedirman yang terbuat dari perunggu setinggi sekitar empat meter di halaman Kementerian Pertahanan Jepang merupakan satu-satunya patung pahlawan asing yang ada dan dipajang di Jepang. Ini merupakan fenomena yang unik dan sekaligus pula merupakan keistimewaan bagi Indonesia.

Baca Juga: Pemerintah Harus Gunakan Booster Halal, Politikus Golkar: Melanggar Jika Abaikan Putusan MA

Pada tanggal 17 Agustus, ada upacara kecil di sana. Kelompok Masyarakat Jepang Pencinta Indonesia melakukan upacara peletakkan karangan bunga di depan Patung Jenderal Soedirman. Sementara di Indonesia, seorang pelajar malah bangga mengacungkan jari tengah pada Jenderal Soedirman. (mer/yah/lan)

Sumber: merdeka.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO