Polres-Dandim Janji Buat Regulasi, Kiai Hasan Tolak Komentar Pejabat Bondowoso Pro-Syiah

Polres-Dandim Janji Buat Regulasi, Kiai Hasan Tolak Komentar Pejabat Bondowoso Pro-Syiah Sebanyak 8000 jamaah menghadiri pengajian di masjid Agung At-Taqwa Bondowoso Jawa Timur. foto: istimewa

BONDOWOSO, BANGSAONLINE.com - KH Muhammad Hasan, juru bicara 34 kiai pengasuh pondok pesantren se- Jawa Timur yang turun ke jalan menentang acara Milad Fatimah yang digelar Ikatan Jamaah Ahlul Bait (IJABI) di kampung Arab pada 6 April 2016 berharap Kapolres dan Dandim benar-benar menepati janjinya untuk membuat regulasi (aturan) acara Syiah.

”Kami akan menunggu janji Kapolres dan Dandim,” kata Kiai Muhammad Hasan kepada bangsaonline.com, Jumat (8/3).

Acara Milad Fatimah itu sendiri digelar dengan kesepakatan bahwa mereka tak mengundang jamaah dari luar. ”Tapi mereka tampak melanggar. Ada juga undangan dari luar. Terlihat dari mobil yang datang, plat N dan L,” kata Kiai Hasan.

Yang menarik, pada tanggal yang sama yaitu 6 April para kiai yang turun ke jalan juga menggelar acara pengajian yang mendatangkan pembicara KH Ahmad Azaim Ibrahimy, pengasuh pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo Jawa Timur. Acara pengajian yang digelar di Masjid Agung At-Taqwa itu dihadiri sekitar 8000 jamaah.

Disinggung soal adanya pejabat yang juga pimpinan partai di yang diisukan mendukung acara Syiah karena punya istri menganut paham Syiah, Kiai Hasan tak mau berkomentar.

”Saya tak bisa berkomentar sesuatu yang belum saya tahu kebenarannya. Tapi ada kabar burung seperti itu. Tapi saya tak mau komentar untuk media karena dibaca orang banyak,” katanya mengelak.

Isu soal seorang pejabat yang cenderung mendukung acara Syiah ini santer sekali, terutama di kalangan kiai pesantren dan pengurus NU di .

”Dulu terang-terangan. Sekarang sudah nggak karena tak lama lagi dia punya kepentingan politik,” kata seorang kiai kepada bangsaonline.com. Namun kiai yang juga pengurus NU ini enggan menuturkan lebih jauh soal pejabat ini. 

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO